KITAB YOHANES DI PULAU PATMOS: PENGANIAYAAN, KETEKUNAN DAN VISI WAHYU

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Pada tahun 81 M, Kaisar Romawi Domitianus naik takhta, memulai gelombang kedua “kesengsaraan” Kristen, sebuah penganiayaan yang tak tertandingi sejak pemerintahan Kaisar Nero sekitar 15 tahun sebelumnya.

Yohanes Di Pulau Patmos

Seperti apakah hukuman yang menyedihkan ini bagi pemimpin yang sudah lanjut usia itu? Pada zaman gereja mula-mula, Kekristenan tidak seperti sekarang ini, salah satu agama terbesar di dunia. Itu adalah sebuah komunitas yang masih muda, terdiri dari banyak murid yang miskin dan tidak berpendidikan, yang sedang menghadapi upaya pemusnahan yang berlarut-larut. Bagaimana rasanya tidak mampu, sebagai “saudara dan rekan” dalam Kristus, untuk menasihati mereka yang gemetar di bawah beban kemartiran, tidak tahu apakah iman mereka akan dimusnahkan selamanya?

Pesan Akhir Zaman Yang Fenomenal

Tetapi “Tuhan dekat kepada orang-orang yang patah hatinya” (Mazmur 34:19) dan “pada setiap orang yang berseru kepadaNya dalam kesetiaan.” (145:18). Meskipun pengasingan Yohanes dimaksudkan untuk kejahatan, Allah menggunakannya “untuk kebaikan” (Kejadian 50:20).

Dari mimbar Patmos yang sunyi, Allah, yang firman-Nya tidak pernah “[kembali] kepada-Nya dengan sia-sia” (Yesaya 55:11), membuat pesan akhir zaman yang fenomenal ini disebarkan bukan hanya kepada ketujuh jemaat, melainkan juga kepada seluruh dunia, kepada Anda saat ini.

Penghiburan Dalam Penganiayaan

Dan apa yang dapat memberikan lebih banyak harapan, lebih banyak ketabahan, lebih banyak kepastian daripada halaman-halaman kitab Wahyu, sebuah pesan langsung dari Dia yang untuk-Nya orang-orang Kristen mula-mula menderita dan bahkan mati, sebuah nubuat yang menggambarkan masa depan mereka secara lengkap? Ya, akan ada pencobaan dan bahkan masa-masa penganiayaan yang lebih besar, tetapi Wahyu menjanjikan di sepanjang segala zaman, bagi mereka yang memelihara iman, kemenangan akhir, kehidupan kekal bersama Kristus. “Karena itu, hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini” (1 Tesalonika 4:18).

Penopang orang-orang yang lemah, aku mengangkat mataku ke atas untuk melihat melampaui batas-batas di sekitarku dan dengan iman, percaya pada kuasa dan kasih-Mu yang tak terbatas.

Untuk Studi Lebih Lanjut: Mazmur 43:1-5; Kisah Para Rasul 14:22; 2 Korintus 12:10.

Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. Wahyu 1:9.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *