Hormat dalam Kehidupanku
Nama-Nya kudus dan dahsyat. Mazmur 111:9
Rasa hormat harus juga ditunjukkan terhadap nama Allah Janganlah nama itu diucapkan dengan sia-sia atau sembrono. Dalam doa sekalipun pengulangan yang terlalu sering atau tidak perlu haruslah dicegah.
Orang yang dibawa ke dalam hubungan janji dengan Allah berjanji untuk berbicara tentang Dia dalam cara yang terhormat. . . .
Bersumpah dan segala kata yang berbentuk sumpah, adalah menghina Allah. Tuhan melihat, Tuhan mendengar dan la tidak akan membiarkan pelanggar itu dalam keadaan tidak bersalah. la tidak akan dipermalukan. Orang yang menyia-nyiakan nama Tuhan akan merasa ngeri jatuh dalam tangan Allah yang hidup.
Oleh sembrono menyebutkan Allah dalam percakapan biasa, oleh berseru kepadaNya dalam soal-soal yang sepele dan oleh pengulangan namaNya yang sering dan sembrono, berarti kita menghina Dia.
Betapa dangkalnya pandangan beberapa orang terhadap kesucian Allah dan betapa sering pula mereka menyia-nyiakan namaNya yang kudus dan terhormat itu tanpa menyadari bahwa ialah Allah, Allah yang Maha Besar serta dahsyat. Ketika sedang berdoa, banyak orang menggunakan penuturan yang sembrono dan tidak hormat yang menyedihkan Roh Tuhan yang lemah lembut, dan menyebabkan permohonan‘ mereka tidak sampai ke surga.
“NamaNya kudus dan dahsyat.” Dalam hal apa pun janganlah kita meremehkan gelar ilahi. Dalam doa kita masuk ke dalam ruang pertemuan dengan Yang Maha Tinggi dan kita harus datang di hadapanNya dengan perasaan ngeri yang kudus. Malaikat menudungi wajahnya dalam hadiratNya. Kerubium dan serafim yang suci mendekati takhtaNya dengan hormat serta khidmat. Betapa lebih hormat lagi seharusnya kita, makhluk berdosa, datang dalam sikap yang penuh rasa hormat di hadapan Tuhan, Khalik kita.
Hidupku Kini, hlm. 284
