Allah dalam Hidupku
Dia yang telah melihat aku. Kejadian 16:13
Allah adalah peneliti yang rajin atas kegiatan anak-anak manusia. Tidak ada apa-apa yang timbul di dunia atau surga tanpa sepengetahuan Khalik. Tidak ada apa-apa yang bisa terjadi tanpa izin-Nya. Ia, atas siapa nasib suatu kerajaan bergantung, diperhatikan dengan kerajinan yang tak mengenal istirahat yang memberikan “kemenangan kepada raja-raja,” yang memiliki “perisai-perisai bumi.” Dan orang yang miskin mendapat penjagaan yang sama halnya seperti raja di atas takhtanya.
Allah tetap bekerja demi kebaikan mahluk-mahluk-Nya. . . . Tak terhitung banyaknya saat Allah campur tangan untuk menampik kematian, untuk menjadi pria, wanita dan-anak-anak dalam keadaan aman takala setan bermaksud hendak membawa akibat yang mendatangkan malapetaka. . . .
Dunia ini telah diberkati dengan gemilang oleh Allah. Umat manusia adalah penerima karunia yang tak terhitung banyaknya. Takdir menjaga dan melindungi mereka. Ke atas mereka tercurah karunia-karunia yang terbaik dalam perbendaharaan surga.
Allah mengenal saudara dari dekat sehingga nama saudara diketahuinya. Ia mengetahui setiap kegiatan hidupmu.
Allah mengetahui setiap pikiran, setiap maksud, setiap rencana, setiap motif. . . . Sebagaimana seorang pelukis memindahkan garis-garis muka orang ke kanvas, demikian garis-garis muka setiap orang dipindahkan ke buku surga. Allah mempunyai foto yang sempurna dari tabiat setiap orang.
Allah ingin agar saudara mengaku hadirat ilahi. Kesejahteraan dan penghiburan-Nya dan karunia serta kesukaan akan mengubah bayangan kematian menjadi pagi cerah dan sinar matahari yang menyenangkan. . . . Roh yang mempunyai rasa hormat menyadari bahwa hati itu harus dipelihara oleh kuasa Allah. Malaikat pekerja membuka mata pikiran dan hati untuk melihat perkara-perkara ajaib dalam hukum ilahi, dalam dunia alamiah dan di dalam perkara-perkara abadi yang dinyatakan Roh Kudus.
Hidupku Kini, hlm. 293