Allah menyertai saya

ALLAH MENYERTAI SAYA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Allah dalam Hidupku 

“TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.” Mazmur 46:8

“Immanuel, Allah beserta kita,” ini sangat besar maknanya bagi kita. Betapa luasnya landasan yang telah dibuat bagi iman kita. Betapa besar harapan untuk hidup kekal yang diletakkan di hadapan jiwa yang percaya. Allah beserta kita dalam Kristus Yesus untuk menyertai kita dalam setiap langkah menuju ke surga. Roh Kudus bersama kita sebagai penghibur, penuntun waktu kita dalam kebingungan, untuk meredakan kesusahan kita dan melindungi kita dalam pencobaan. “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah!”

Allah memberi perintah kepada Musa untuk disampaikan kepada bangsa Israel, “mereka harus membuat tempat kudus bagiKu supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka,” dan la berdiam dalam tempat kudus, di tengah-tengah umat-Nya. Di tengah pengembaraannya yang melelahkan di padang belantara, lambang kehadiran-Nya bersama mereka. Kristus mendirikan mezbah-Nya di tengah perkemahan manusia. Ia memasang kemah-Nya di sisi kemah bangsa itu, agar la tinggal di antara kita dan memperkenalkan kita kepada tabiat dan kehidupan ilahi. . . .

Karena Yesus datang untuk tinggal bersama kita, kita tahu bahwa Allah mengetahui percobaan kita dan bersimpati dengan kesusahan kita. Setiap putera dan puteri Adam dapat memahami bahwa khalik kita adalah sahabat orang berdosa. . . .

“Allah beserta kita” adalah jaminan kelepasan kita dari dosa, jaminan kekuatan kita untuk menurut hukum surga.”

Kristus berusaha mengajarkan kebenaran besar yang perlu sekali kita pelajari, bahwa Allah selalu menyertai kita, teman serumah setiap penghuni, sehingga Ia mengetahui setiap kegiatan yang dilakukan di dunia. Ia mengetahui setiap pikiran yang timbul dalam ingatan dan yang dikuasakan jiwa. Ia mendengar setiap kata yang keluar dari bibir manusia. Ia berjalan dan bekerja di tengah segala transaksi kehidupan kita. Ia mengetahui setiap rencana, dan Ia mengukur setiap metode.

Hidupku Kini, hlm. 292


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *