“Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia?” Yesaya 40:18
Apakah yang menjadi kebanggaan kita saat ini: harta, jabatan, atau kepandaian kitakah? Ingatlah, teknologi secanggih apa pun tidak mampu menjamin kita dapat luput dari masalah, bahkan bahaya yang mengancam di depan mata pun tak dapat kita hindari. Lalu ke mana kita dapat lari dan mencari tempat perlindungan yang aman? Dapatkah kita membeli rasa aman itu dengan uang? Maka dengan kata lain, segala sesuatu yang ada di dunia ini dapat lenyap dan musnah begitu saja; jika hal itu seizin Tuhan, terjadilah. Manusia mungkin bisa memprediksi keadaan cuaca dan sebagainya, namun siapakah yang dapat menanggulangi bencana yang tiba-tiba datang tanpa diduga sebelumnya? Banyak korban berjatuhan karena gempa, tanah longsor, banjir bandang, kecelakaan pesawat dan lain-lain. Dan semua itu di luar perkiraan manusia.
Tuhan berkata, ”Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya.” (ayat 15). Dari pernyataan ayat ini terlihat betapa kecilnya manusia di mata Tuhan. Jadi sungguh tidak ada yang membuat Tuhan terpesona dari diri kita selain hati yang selalu berpaut kepada-Nya, karena hanya dengan hati yang selalu berharap dan mengandalkan Tuhanlah yang membuat Dia tidak rela membiarkan kita celaka; tangan-Nya yang berkuasa itu selalu melindungi dan menjaga kita dari bahaya yang mengancam.
Namun, masih banyak orang sering meragukan kuasa Tuhan hanya karena mereka tidak sabar menanti pertolongan Tuhan. Akibatnya mereka condong mencari pertolongan atau menerima tawaran dari dunia yang sepertinya dapat menjawab pergumulannya secara instan atau GPL (gak pake lama – prokem, red.). Mereka berpaling pada ilah-ilah lain, paranormal, suhu, benda keramat dan lain-lain. Namun, apa pun dan siapa pun yang ada di dunia ini tidak ada yang sebanding dengan kuasa Tuhan! Dialah yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya. Tertulis: “Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku,” (Yesaya 66:1a). Adalah perbuatan kurang cerdik jika masih ada orang Kristen yang mencari pertolongan selain kepada Tuhan.
Ingatlah ini: Tuhan Yesus itu sudah cukup bagi kita, karena kuasa-Nya tak terbatas dan tiada bandingannya.