Legenda terbentuk dengan berlalunya waktu, dan kisah Pocahontas tampaknya menjadi lebih indah sejak Kapten John Smith pertama kali menulis tentang seorang wanita asli Amerika yang menyelamatkan hidupnya. Menurut Smith, sekelompok pasukan pengawal kepala suku Powhatan, menangkapnya pada bulan Desember 1607. Dia kemudian dibawa menghadap Powhatan, yang memaksanya untuk berlutut di hadapannya untuk dieksekusi. Ketika orang-orang Powhatan hendak memecahkan kepalanya dengan batangan kayu, putri Powhatan yang bernama Pocahontas, berlari dan melemparkan tubuhnya ke atas tubuh Smith. Dia meyakinkan ayahnya untuk menyelamatkan hidup Smith. Smith kemudian disuguhi pesta besar dan dilepaskan.
Tetapi para sejarawan memperdebatkan apa yang terjadi. Ada beberapa kisah John Smith yang berbeda dan mereka percaya dia cenderung membesar-besarkan cerita dengan mempopulerkan Pocahontas. Yang lain berpikir Powhatan mungkin sedang mengadakan upacara khusus untuk mengadopsi seseorang menjadi bagian dari sukunya. Pocahontas mungkin hanya “berperan sebagai penyelamat” dalam ritual yang secara simbolis menjadikan orang Inggris itu diadopsi menjadi putra Powhatan.
Kisah Pocahontas menyenangkan untuk dibaca dan telah menjadi bagian dari cerita rakyat di Amerika. Film dan buku telah membuat cerita ini lebih romantis lagi sampai kita tidak tau lagi dimana batas antara kebenaran dan dongeng.
Tetapi ada kisah tentang seorang Juruselamat yang menyerahkan hidupnya untuk menebus orang yang sudah dijatuhi hukuman mati. Yesus Kristus, Putra Tunggal Allah, datang ke Bumi kita dan rela disalibkan agar kita boleh hidup kekal.
Ayah dari Pocahontas, begitu ceritanya, akan mengeksekusi John Smith. Pocahontas rela menyerahkan hidupnya untuk menyelamatkan Smith. Baik Pocahontas dan Smith selamat, tetapi Kristus tidak. Yesus mengorbankan diri-Nya ke dunia ini untuk menyelamatkan kita, bukan dari seorang Bapa yang berusaha untuk mengeksekusi kita, tetapi oleh karena dosa kita. Dia mati agar kita bisa selamat. Kita memiliki Juruselamat dan nama-Nya adalah Yesus Kristus. Sudahkah Anda menerima pengorbanan-Nya?
Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.”Yohanes 10:17,18
-Doug Batchelor-