Hanya dengan menghabiskan 20 menit di alam dapat membantu menurunkan tingkat hormon stres, berdasarkan sebuah studi pada tanggal 4 April 2019, Frontiers in Psychology. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa berinteraksi dengan alam dapat mengurangi stres, tetapi tidak jelas seberapa lama dan seberapa sering interaksi itu diperlukan, atau bahkan jenis pengalaman alam seperti apa yang terbaik.
Di sini, para peneliti meminta 36 orang untuk menghabiskan 10 menit atau lebih, tiga hari dalam seminggu selama delapan minggu, di tempat terbuka di mana mereka dapat berinteraksi dengan alam. Pengaturannya bervariasi dari pekarangan hingga taman umum hingga area hijau di dekat tempat kerja mereka. Mereka juga berjalan atau duduk selama waktu mereka di taman.
Tingkat kortisol, hormon stres, diukur dari sampel air liur yang diambil sebelum dan sesudah tamasya di alam. Mereka juga diberi instruksi untuk tidak berolahraga sebelumnya dan untuk menghindari rangsangan yang tidak terkait seperti media sosial, panggilan telepon, percakapan, dan bacaan.
Menghabiskan paling sedikit 20 hingga 30 menit bersatu dengan alam diasosiasikan dengan penurunan tingkat kortisol yang paling besar. Setelah waktu itu, tambahan manfaat penurunan stres terakumulasi lebih lambat. Waktu dan pengaturan yang spesifik tidak memengaruhi tingkat stres. Jadi saat Anda perlu bersantai setelah bekerja atau ingin meningkatkan kesejahteraan mental Anda, temukan alam yang Anda sukai dan habiskan beberapa waktu di sana.
Jika Anda terlalu lelah dalam bekerja atau terlalu sibuk dalam bekerja sehingga lupa waktu, pertimbangkanlah hal ini: pergunakanlah waktu Anda untuk beristirahat sejenak di alam untuk mendapatkan manfaat bagi kesehatan pikiran Anda. Karena dengan pikiran yang baik akan berdampak pada kinerja Anda di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari Anda.
https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/a-20-minute-nature-break-relieves-stress