Saat Sandi berjalan keluar dari pintu gereja, pikiran pahit bergejolak di benaknya. “Bagaimana mereka bisa memperlakukan saya seperti ini? Apakah mereka tidak mengerti apa yang telah saya alami?” Ketika gereja semakin kecil di kaca spionnya, Sandi menghela nafas. “Setidaknya aku tidak akan terbebani oleh pemeliharaan Sabat lagi.”
Butuh waktu 16 tahun, perdebatan, dan pandemi sebelum Sandi berubah hati, dan hadiah Anda untuk Amazing Facts membantu mewujudkannya.
Sandi dibesarkan di sebuah rumah yang dilanda pelecehan dan ketidakstabilan. Ibunya bekerja berjam-jam lamanya, meninggalkan Sandi di rumah bersama ayah tirinya yang pecandu alkohol. Dia mengalami pelecehan dari segala jenis—emosional, fisik, dan seksual. Di sekolah, dia sering diintimidasi.
Sewaktu remaja, dia menjadi terhubung dengan jemaat yang memelihara Sabat dan mulai menghadiri sekolah mereka. Meskipun dia berusaha beradaptasi dengan lingkungan barunya, dia merasa seperti orang luar. Hidup tampak hancur, dan tidak ada bagian yang cocok kembali.
Kemudian, sebagai orang dewasa, Sandi didisiplin dari gerejanya setelah bercerai. Itu adalah jerami terakhir. Hari Sabat adalah hal terakhir yang ingin dia percayai.
Tetapi Allah tidak melepaskan Sandi. Dia punya rencana, dan Anda bekerja sama dengan-Nya melalui kemurahan hati dan dukungan Anda!
Tembok yang Runtuh
Hampir satu dekade berlalu. Akhirnya, Sandi mulai menghadiri gereja lagi—tetapi kali ini, dia memutuskan untuk menghadiri gereja yang memelihara hari Minggu. Rasa sakit dari masa lalunya seperti dinding bata, mencegahnya bergerak maju dalam hubungannya dengan Tuhan.
Satu gereja menawarkan program penyembuhan dari pelecehan, dan Sandi mulai hadir. Sewaktu dia bekerja melalui kenangan sulit di masa lalunya, Tuhan memulai pekerjaan penyembuhan di dalam hatinya. Sedikit demi sedikit, dinding mulai runtuh.
Sandi mulai membaca Injil Yohanes. Meskipun dia selalu tahu tentang Yesus dan rencana keselamatan, dia tidak pernah membuat keputusan yang tulus untuk mengikuti-Nya. Tetapi ketika perkataan Yohanes mendarat di dalam hatinya, dia bertemu dengan Yesus yang sebenarnya untuk pertama kalinya. Ketika dia menyelesaikan Yohanes, dia berpaling kepada Matius, dan kemudian dia membaca sisa Perjanjian Baru. Setelah itu, dia membaca Perjanjian Lama.
Iman Online
Pada tahun 2020, pandemi COVID-19 melanda. Masalah kesehatan Sandi membuatnya tidak mungkin untuk terus menghadiri gereja. Sendirian di rumah, dia merasa terisolasi, tetapi dia tahu dia tidak bisa membiarkan imannya yang baru berkembang merana. Jadi, dia beralih ke internet untuk mendapatkan persekutuan—dan dukungan Anda terhadap Amazing Facts membantunya menemukan sesuatu yang baru.
Saat Sandi mencari sumber spiritual, dia menemukan saluran YouTube Amazing Facts. Beberapa tahun sebelumnya, dia telah membaca kesaksian Pendeta Doug Batchelor, The Richest Caveman. Perjalanan rohaninya telah membuat kesan abadi. Terlepas dari pengalaman negatifnya dengan hari Sabat dan gereja sebelumnya, rasa hormatnya terhadap Pendeta Doug tetap ada. Dia mulai menyaksikan seminar nubuatan Wahyu Sekarang. Tak lama kemudian, dia telah menemukan aplikasi Amazing Facts untuk iPhone dan Apple TV-nya. Saat dia melihat, dia membandingkan semua yang dia dengar dengan apa yang Alkitabnya katakan.
Pelayanan dalam Pikiran
Hari ini, Sandi memiliki hati untuk pelayanan. Mengetahui secara pribadi rasa sakit dari pelecehan, dia berharap suatu hari nanti untuk bekerja dalam sebuah program di mana dia dapat membantu orang lain mengetahui kasih dan sukacita Yesus. “Saya telah menemukan kedamaian dan harapan seperti itu sejak bagian dari perjalanan ini dimulai,” sandi berbagi. “Program pelayanan The Amazing Facts sangat membantu dan menguatkan.”
Terima kasih atas pelayanan Anda kepada Sandi—dan banyak orang lain seperti dia!