Amazingfacts.id: Henokh belajar dari bibir Adam, kisah menyakitkan tentang kejatuhan dan kisah indah tentang kasih karunia Allah yang rendah hati dalam pemberian AnakNya sebagai Penebus dunia.
Ia percaya, dan mengandalkan janji yang diberikan. Henokh adalah orang suci. Ia melayani Allah dengan tulus hati. Ia menyadari kejahatan keluarga manusia dan memisahkan diri dari keturunan Kain dan mencela mereka atas kejahatan besar mereka.
Ada orang-orang di atas bumi yang menyembah Allah, yang takut dan menyembah Dia. Namun Henokh orang benar itu begitu tertekan dengan bertambahnya kejahatan sehingga ia tidak mau bergaul setiap hari dengan mereka, takut ia akan terpengaruh oleh ketidaksetiaan mereka dan ia tidak akan pernah lagi menghormati Allah atas tabiatNya yang agung.
Jiwanya sakit melihat mereka setiap hari menginjak-injak kekuasaan Allah. Ia memilih untuk berpisah dari mereka dan menghabiskan sebagian besar waktu dalam kesunyian, merenung dan berdoa. Ia menunggu Allah dan berdoa untuk mengetahui kehendakNya dengan lebih sempurna, agar ia dapat melaksanakannya.
Allah bersekutu dengan Henokh melalui para malaikatNya dan memberikan instruksi Ilahi kepadanya. Allah memberitahu dia bahwa Ia tidak selalu tahan melihat manusia dalam pemberontakannya bahwa Ia bermaksud menghancurkan umat manusia yang penuh dosa dengan membuat air bah ke atas bumi.
Taman Eden yang indah, dari mana orang tua pertama kita telah diusir, tetap ada sampai Allah bertekad menghancurkan bumi oleh air bah. Tuhan telah membuat taman itu dan terutama memberkatinya, dan dalam pemeliharaanNya yang ajaib.
Ia menariknya dari bumi dan akan mengembalikannya lagi kelak, dihias dengan kemuliaan yang lebih besar daripada sebelum diangkat. Allah bermaksud memelihara satu spesimen dari karya ciptaanNya yang sempurna bebas dari kutukan yang telah diakibatkan dosa ke atas bumi.
Henokh terus bertumbuh lebih ke arah surgawi sambil bersekutu dengan Allah. WajahNya memancarkan terang yang suci. Tuhan mengasihi Henokh, karena ia dengan setia mengikutiNya. Ia rindu menyatukan dirinya
sendiri semakin dekat kepada Allah, yang ditakutinya, dihormatinya, dan dipujanya. Tuhan tidak akan mengizinkan Henokh mati seperti yang lainnya, tetapi mengirim para malaikatNya mengambil dia ke surga tanpa mengalami kematian. Di hadapan orang benar dan orang jahat, Henokh diangkat dari antara mereka.
Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Kejadian 5:22.
-Suara Hati Nurani, Hlm. 196-