Oleh Shenalyn Page
Jenny menggulingkan badannya dan mengusap-usap matanya yang mengantuk. Tiba-tiba, ia langsung bangkit berdiri. “Oh tidak! Gigi geraham bungsu saya akan dicabut hari ini! Ya Tuhan, tolonglah aku. Saya sangat takut!”
Kemudian, tiba-tiba saja ia menyadari bahwa hari ini adalah hari yang ditakutinya, sebuah pemikiran lain muncul di benaknya. “Mazmur empat puluh enam, ayat lima.”
“Apakah itu Engkau, Tuhan?” Jenny bergumam sambil mengambil Alkitabnya dan membukanya. “Allah ada di dalam dirinya, ia tidak akan jatuh, Allah akan menolong dia pada waktu fajar menyingsing” (Mazmur 46:5 KJV). Seketika itu juga, rasa takutnya lenyap. Damai sejahtera memenuhi hatinya.
“Itu adalah Engkau, Tuhan! Terima kasih untuk janji yang luar biasa itu. Tidak ada yang lebih sempurna!”
Kamu dapat mendengar suara Tuhan!
Pernahkah kamu berharap bisa mendengar suara Tuhan seperti yang dialami Jenny? Tentu saja kamu bisa! Yesus berkata, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku” (Yohanes 10:27).
Jika Yesus berkata bahwa domba-domba-Nya mendengar suara-Nya, hendaknya kita percaya bahwa itu benar adanya! Dan kita harus mengharapkan mendengar suara-Nya.
Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawabmu.
Bagaimana cara Tuhan berbicara?
Sangat mudah bagi para murid untuk mengetahui kapan Yesus berbicara kepada mereka. Tetapi kita tidak dapat berjalan dan berbicara dengan Yesus dengan cara yang sama seperti yang mereka lakukan. Itulah sebabnya, tepat sebelum Yesus wafat, Dia berjanji bahwa Dia akan mengutus “Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 14:26).
Ada lima cara utama Roh Kudus berbicara:
1) Alkitab adalah cara utama yang digunakan Tuhan untuk berbicara kepada kita. Jika Anda meminta Tuhan untuk berbicara kepada Anda secara pribadi melalui Alkitab dan bersedia untuk mendengarkan, Roh Kudus akan menghidupkan ayat-ayat tersebut. Dia akan memberi Anda pemahaman dan menunjukkan kepada Anda bagaimana ayat-ayat itu berlaku dalam hidup Anda. Dia akan menuntun Anda kepada ayat-ayat yang menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda dan memberikan arahan yang Anda butuhkan (Mazmur 119:105).
2) Roh Kudus berkomunikasi dengan kita dengan “suara yang tidak kelihatan” (1 Raja-raja 19:12). Kadang-kadang, Tuhan berbicara dengan suara yang dapat didengar, tetapi yang paling sering adalah suara-Nya yang lembut yang muncul dalam bentuk kesan atau pemikiran. Seperti Jenny, Anda mungkin mendapati sebuah ayat Alkitab muncul di kepala Anda. Atau Anda mungkin secara tidak terduga memikirkan seseorang yang membutuhkan doa. Atau hati nurani Anda mungkin mengingatkan Anda bahwa Anda seharusnya tidak melakukan sesuatu yang mengundang godaan. Itu adalah Roh Kudus yang sedang berbicara kepada Anda.
3) Doa adalah percakapan dua arah dengan Tuhan. Daud berkata, “Pada waktu aku berseru, Engkau menjawab aku” (Mazmur 138:3). Ambillah waktu untuk berdiam diri agar Anda dapat mendengarkan apa yang Tuhan ingin katakan kepada Anda ketika Anda berdoa.
4) Tuhan juga berbicara melalui orang-orang yang bijaksana dan saleh. (Lihat 2 Samuel 12:1.) Dengarkanlah dengan saksama orang-orang yang mengenal Tuhan karena Dia mungkin berbicara kepada Anda melalui mereka.
5) Allah terkadang menyatakan diri-Nya melalui penglihatan dan mimpi (Yoel 2:28), seperti yang Ia lakukan pada zaman Alkitab.
Bagaimana saya tahu jika sebuah kesan berasal dari Tuhan?
Pertanyaan yang bagus!
Mengetahui jawabannya sangat penting karena iblis dapat berbicara kepada kita melalui orang lain dan segala sesuatu di sekitar kita—atau dengan menanamkan pikiran yang meragukan di dalam pikiran kita. Pikiran kita sendiri juga dapat membawa kita ke dalam masalah: “Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal” (Amsal 28:26). Itulah sebabnya rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa kita harus “menaklukkan segala pikiran dan menaklukkannya kepada ketaatan kepada Kristus” (2 Korintus 10:5).
Namun, kita dapat membedakan antara suara Tuhan dan suara Setan. Yesus berjanji bahwa “domba-domba mengikuti [gembala yang baik], karena mereka mengenal suaranya. Tetapi mereka tidak akan mengikuti orang asing, melainkan lari dari padanya, sebab mereka tidak mengenal suara orang asing” (Yohanes 10:4, 5, tambahkan penekanan, KJV).
Bagaimana Mengenali Suara Tuhan
Apakah sahabat Anda harus memperkenalkan dirinya kepada Anda setiap kali dia menelepon? Tentu saja tidak! Anda mengenalnya dengan sangat baik sehingga Anda dapat mengenali suaranya di mana saja, bukan? Prinsip yang sama juga berlaku dalam mengenal suara Tuhan. Semakin baik Anda mengenal-Nya, semakin mudah untuk mengenali suara-Nya.
Namun, benar pula bahwa belajar mengenali suara-Nya membutuhkan waktu. Samuel kecil membutuhkan bantuan untuk belajar mengenali suara Tuhan. (Lihat 1 Samuel 3:1-10.) Bertanyalah kepada diri Anda sendiri untuk mengetahui apakah itu suara Allah yang berbicara kepada Anda atau suara orang lain:
1) Apakah itu ada di dalam Alkitab, atau apakah itu sejalan dengan ajaran Alkitab? Lihat Yesaya 8:20. Semakin baik Anda mengenal Alkitab, semakin mudah untuk mengetahui kapan Tuhan berbicara kepada Anda.
2) Apakah hal itu selaras dengan karakter kasih Allah (Keluaran 34:6) dan tujuan-Nya? Allah berbicara untuk membawa kesembuhan (Matius 13:15), untuk memberikan pemahaman lebih lanjut tentang kebenaran (Yohanes 16:14), untuk menuntun kita dalam hidup kita (Mazmur 32:8), dan agar Dia dapat memberkati orang lain melalui kita (Kisah Para Rasul 8:26-30).
3) Jika Anda masih tidak yakin, tanyakanlah kepada orang-orang saleh yang Anda kenal dan percayai, seperti yang dilakukan Eli kepada Samuel. Mereka dapat membantu Anda belajar untuk mengenali suara Tuhan untuk diri Anda sendiri.
Allah ingin sekali berbicara kepada Anda secara pribadi. Pertanyaannya hanya satu: Apakah Anda mau mendengarkan Dia? Jika Anda mau mendengar dan taat, Dia akan berbicara kepada Anda!
Beginilah firman Tuhan , yang telah menjadikan bumi dengan membentuknya dan menegakkannya – Tuhan ialah nama-Nya. Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui. (Yeremia 33:2,3).
