ALAM SEMESTA YANG TAK TERBATAS

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Sejarah mencatat, dulu manusia percaya Bumi adalah pusat alam semesta dan  hanya ada 5.119 bintang.  Rasi bintang diberi nama dan diisi dengan legenda warna-warni.  Tanpa teleskop, bintang-bintang tampak seperti titik-titik cahaya yang berkelap-kelip yang bergerak melintasi langit malam.  Sekarang kita tahu ketika kita melihat ke langit bahwa apa yang dulu kita pikir hanya bintang tunggal bisa jadi merupakan spiral bintang raksasa yang disebut galaksi.

Galaksi adalah pulau kolosal di ruang angkasa yang terdiri dari gas, debu, dan jutaan bintang.  Pada malam yang cerah, kita melihat tepi spiral galaksi kita sendiri yang disebut Bima Sakti.  Matahari kita hanyalah satu bintang kecil dalam kincir yang berisi sekitar seratus miliar matahari yang menyala-nyala yang disejajarkan dalam bentuk piringan.  Dan itu belum termasuk planet yang bisa mengorbit di sekitar bintang-bintang ini.  Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada miliaran galaksi di alam semesta kita.

Beberapa tahun yang lalu Teleskop Hubble mengambil gambar titik kecil langit di dekat Big Dipper (beberapa bintang yang menyerupai bentuk gayung besar).  Untuk memberi Anda gambaran yang lebih baik tentang seberapa besar titik ini, itu kira-kira seukuran uang logam 200 yang dipegang pada jarak 25 m.  Di titik kecil langit itu, para ilmuwan menghitung ada lebih dari 1.500 galaksi!  Ambil jumlah itu kali volume ruang di setiap arah dan Anda akan menghitung bahwa ada ratusan miliar galaksi dengan miliaran bintang di setiap galaksi.  Wow!

Jarak galaksi-galaksi ini diukur dalam tahun cahaya.  Ingatlah satu tahun cahaya adalah jarak yang akan Anda tempuh jika Anda dapat mengendarai cahaya yang melaju dengan kecepatan 186.000 mil per detik selama 365 hari.  Galaksi kita, Bima Sakti, lebarnya sekitar 30.000 tahun cahaya.  Itu berarti Anda harus melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya 30.000 tahun untuk melintasi galaksi kita saja! Misalnya, jika Anda ingin mengunjungi Galaksi Andromeda, Anda harus melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya selama lebih dari 2,4 juta tahun.

Ketika kita mempertimbangkan Tuhan yang membuat semua ini, kita hanya bisa berkata, “Betapa Hebatnya Engkau Tuhan!”  Hampir tidak terbayangkan bahwa Tuhan yang menciptakan alam semesta yang tanpa batas ini, ingin tinggal bersama kita.

Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?” Mazmur 8:4.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *