ALLAH ANAK

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

“Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan” Yohanes 3:14.

Untuk beberapa hari mendatang ini renungan kita akan membahas lebih lanjut mengenai Yesus sebagai Allah Anak. Inti dari Alkitab mengenai Yesus menunjukkan suatu kesimpulan yang didapatkan dalam buku Kepercayaan GMAHK, hal. 41,“Anak Allah yang kekal menjelma dalam Yesus Kristus. Melalui Dialah segala sesuatu diciptakan, sifat-sifat Allah dinyatakan, keselamatan manusia dilengkapkan, dan dunia dihakimi. Ialah Allah yang sejati selama-lamanya, juga menjadi manusia yang sejati, yakni Yesus Kristus dikandung karena Roh Kudus dan dilahirkan melalui anak dara Maria. Ia hidup dan mengalami pencobaan sebagai seorang manusia, akan tetapi melakukan dengan sempurna kebenaran dari kasih Allah. Melalui mujizat yang diperbuatNya, Dia menyatakan kuasa Allah dan telah terbukti sebagai Mesias yang dijanjikan Allah. Ia menderita dan mati dengan sukarela di kayu salib karena dosa-dosa kita untuk menggantikan tempat kita, kemudian Ia dibangkitkan dari kematian dan naik ke surga untuk melayani kepentingan kita di Bait Suci yang di surga. Ia akan datang kembali dalam kemuliaan untuk melepaskan umatNya untuk kali yang terkahkir serta memulihkan segala sesuatu. (Yesaya 53:4-6; Daniel 9:25-27, Lukas 1:35; Yohanes 1:1-3, 14; 5:22; 10:30; 14:1-3,9,13; Roma 6:23, 1 Korintus 15:3,4; 2 Korintus 3:18; 5:17-19; Fililpi 2:5-11, Kolose 1:15-19,Iberani 2:9-18; 8:1,2).

Kehadiran Yesus di dunia ini merupakan satu mata air di padang gurun yang gersang. Yesus adalah Juruselamat dunia. Kita dapat mengingat bagaimana keadaan orang Israel di padang gurun dalam perjalanan menuju ke Kanaan. Banyak yang mati oleh sebab gigitan ular berbisa. Sebagian dalam keadaan sekarat. Menyadari kesulitan mereka, orang-orang tua yang ketakutan bergegas ke tenda Musa, memohon akan bantuannya sebagaimana tertulis dalam Bilangan 21:7, “Musa,tolong doakan bangsa ini” Apakah yang Musa buat? Bilangan 21:9 mengatakan Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.” Ini adalah suatu simbol Kristus yang agak aneh, namun seperti yang tertulis dalam Yohanes 3:14, 15 “Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan”. Dengan memandang kepada Kristus, umat manusia yang berdosa dapat menemukan kehidupan. Marilah kita tetap memandang kepada Kristus, sehingga kasihNya akan terpancar dalam kehidupan kita masing-masing.

Kathleen-Jonathan Kuntaraf


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *