APAKAH ORANG YANG BUNUH DIRI SELAMAT?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Tak perlu dikatakan bahwa kebanyakan bunuh diri adalah hasil dari keputusasaan yang ekstrim, rasa sakit, depresi, stres, kimia otak yang tidak seimbang, dan proses berpikir yang terganggu. Tuhan meminta pertanggungjawaban, hanya untuk apa yang kita tahu sedang kita lakukan. Renungkan ini: “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.” (Yakobus 4:17).

 Tuhan jauh lebih berbelas kasih daripada yang bisa kita bayangkan (lihat Efesus 2: 4). Ada beberapa yang telah mengambil nyawa mereka karena mereka merasa sedih atau merasa sakit lebih dari yang dapat mereka tanggung pada satu waktu tertentu— dan dalam keputusan yang terburu-buru, mereka mengakhirinya, ketika mungkin, jika mereka menunggu  lima menit, dorongan itu akan hilang. Mereka mengasihi Tuhan, mereka melayani Tuhan, tetapi mereka sangat menderita karena penderitaan fisik atau kehancuran emosi atau perubahan kimiawi, mereka secara tragis mengambil nyawa mereka sendiri. Kita tidak mungkin tahu seperti apa keadaannya. Kita tidak tahu jenis tekanan dan serangan yang mereka alami.

 Tapi Tuhan tahu. Saya tidak berpikir Dia menghakimi seluruh kehidupannya oleh satu waktu sesaat, pada saat seseorang mungkin sedang kewalahan. Tuhan memperhitungkan semuanya. Saya percaya Dia akan mempertimbangkan setiap kasus dan mengevaluasinya secara individu.

 Jika Anda kehilangan seseorang karena bunuh diri, bawa situasi itu di tangan Tuhan dan “percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu” (Amsal 3:5). Ingat, Tuhan mengasihi orang itu dan  dia ingin menyelamatkannya lebih dari Anda. Berdoa, “Tuhan, karena saya tidak tahu jawabannya sekarang, saya akan mempercayai-Mu. Saya akan yakin bahwa Engkau akan melakukan yang benar, dan apa pun yang Engkau lakukan, saya akan percaya” Dan berhenti di situ, karena mengkhawatirkannya hanya akan menghancurkan hati Anda.

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

2 Korintus 12:9

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *