gempa

BEBERAPA GEMPA BUMI DAHSYAT TERJADI DALAM SATU HARI

Berita & Artikel
Mari bagikan artikel ini

Oleh Shenalyn Page

Dua gempa bumi berkekuatan 6,3 SR mengguncang negara Muslim Afghanistan pada hari Sabat pagi, 7 Oktober 2023. Setidaknya tujuh gempa susulan yang dahsyat terjadi setelahnya, menghancurkan desa-desa dan rumah-rumah di wilayah barat laut yang rawan gempa. Menurut pejabat setempat, jumlah korban tewas meningkat menjadi setidaknya 2.445 orang, dengan ribuan lainnya terluka.

Namun, itu bukanlah akhir dari segalanya. Getaran yang kuat juga melanda Meksiko dan Papua Nugini dalam beberapa jam setelah gempa Afghanistan.

Gempa berkekuatan 6,3 SR melanda Oaxaca, Meksiko, pada pukul 5:00 pagi waktu setempat. Gempa ini terasa paling kuat di ibukota Oaxaca, namun gempa ini juga memicu alarm mobil yang berjarak 227 mil jauhnya di Mexico City. Sejauh ini, gempa ini tidak memakan korban.

Papua Nugini kemudian mengalami gempa berkekuatan 6,7 SR pada pukul 8:30 pagi waktu setempat. Untungnya, sejauh ini tidak ada kerusakan yang signifikan yang dilaporkan.

Gempa-gempa dramatis yang terjadi secara beruntun di seluruh dunia ini menjadi pengingat yang tajam bahwa bumi kita sudah semakin tua-dan kita akan segera melihat Juruselamat kita datang di atas awan.

“Situasinya Sangat Buruk.”

Gempa bumi di Afghanistan melanda sekitar 25 mil sebelah utara Kota Herat, yang dianggap sebagai ibu kota budaya negara tersebut, pada pukul 6:30 pagi waktu setempat. Lebih dari 1.300 rumah dan banyak desa hancur total. Gempa tersebut terjadi di wilayah di mana banyak rumah yang terbuat dari batu bata lumpur, yang langsung runtuh ketika guncangan pertama terjadi.

“Pada guncangan pertama, semua rumah runtuh,” kata penduduk Herat, Bashir Ahmad, yang keluarganya tinggal di salah satu desa. Warga bergegas ke jalan-jalan untuk menyelamatkan diri dari reruntuhan bangunan. Mereka yang tidak sempat menyelamatkan diri terkubur. Distrik Zinda Jan terkena dampak yang paling parah. Di sana, seluruh desa yang berpenduduk ratusan orang hampir musnah, dengan hanya beberapa orang yang selamat.

“Situasinya sangat buruk,” kata Qudos Khatibi, 37 tahun, seorang penduduk Kota Herat, yang melakukan perjalanan ke distrik Zinda Jan untuk membawa air, makanan, dan bantuan lainnya. “Anda tidak bisa membedakan mana rumah dan mana gang.” Jenazah puluhan anak-anak terlihat di antara tumpukan batu bata dan lembaran logam yang dulunya adalah sekolah mereka.

Bantuan makanan, air, dan tempat tinggal lambat sampai ke tangan para korban. Jalan-jalan yang diblokir dan jalur komunikasi yang terputus telah memperlambat kemajuan. Rumah sakit setempat tidak memiliki peralatan yang memadai untuk menangani pasien yang datang dalam jumlah besar. Pemerintah Taliban kesulitan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Krisis Kemanusiaan

Gempa bumi di Afghanistan merupakan salah satu bencana alam paling mematikan yang melanda negara yang sedang mengalami krisis ini dalam beberapa dekade terakhir. Banjir besar, tanah longsor, dan gempa bumi telah memakan korban dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan Juni 2022, gempa bumi besar melanda bagian selatan, menewaskan lebih dari seribu orang.

Banyak orang Afghanistan yang sangat menderita sejak runtuhnya pemerintah yang didukung Barat pada tahun 2021. Pengambilalihan Taliban menyebabkan jutaan pekerjaan lenyap dalam semalam. Para wanita yang bekerja kehilangan pekerjaan mereka dan terpaksa tinggal di rumah tanpa ada cara untuk membantu menghidupi keluarga mereka. Menurut Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP), harga barang-barang kebutuhan pokok telah melonjak, menyebabkan hampir setengah dari 39 juta penduduk negara itu menghadapi kelaparan parah dan sekitar tiga juta orang berada di ambang kelaparan. Dana bantuan juga mulai mengering karena krisis-krisis lain telah menyita perhatian dunia.

Kebutuhan Rohani

Sebagai orang Kristen yang percaya kepada Alkitab, kita tidak perlu heran melihat bencana alam seperti gempa bumi yang semakin sering terjadi. Yesus menubuatkan, “Kamu akan mendengar tentang peperangan dan kabar-kabar tentang peperangan. Tetapi janganlah kamu gelisah, sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi kesudahannya belum tiba. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Dan akan ada kelaparan, penyakit sampar dan gempa bumi di berbagai tempat. Semuanya itu adalah awal dari kesengsaraan” (Matius 24:26-28, tambahkan penekanan).

Dan akan terjadi kelaparan, penyakit sampar dan gempa bumi di berbagai tempat.

Setiap bencana alam yang brutal dan setiap perang yang meletus adalah pengingat yang jelas bahwa waktu akan segera berakhir. Dunia ini “semakin lama semakin tua” (Yesaya 51:6).

Namun kita tidak bisa berhenti membaca nubuat Yesus di sana. Jika kita melakukannya, kita akan kehilangan kesimpulan yang sangat penting: “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya” (Matius 24:14).

Injil harus diberitakan ke seluruh dunia sebelum Yesus datang kembali. Afghanistan sangat membutuhkan bantuan fisik kita, tetapi juga membutuhkan dukungan rohani. Kurang dari satu persen penduduknya adalah orang Kristen. Orang-orang sangat membutuhkan untuk mendengar Kabar Baik.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *