”Mematahkan kaki” adalah frase yang sering diucapkan oleh para pemberi selamat kepada aktor-aktor dan musisi-musisi sebelum mereka pergi ke panggung untuk tampil. itu sama dengan mengatakan ”semoga berhasil” Pesenam Prancis Samir Ait mengatakan dapat menggunakan beberapa Sabtu terakhir ketika dia sedang berlatih selama babak penyisihan pria pada Gelanggang Olimpiade Rio. Setelah pembersihan lompatan, dia mendarat pada satu sudut yang buruk dan mematahkan kakinya, meninggalkannya pada satu sudut yang mengerikan.
Orang-orang duduk di kawasan lompatan itu mendengar kakinya patah. Tenaga kesehatan dengan tiba-tiba bergegas untuk menolong olahragawan yang terluka itu. Yang mematahkan baik tulang kering dan tulang betisnya. Ketika yang bersangkutan diangkut pada sebuah usungan, orang banyak bersorak untuk menyemangatinya. Itu sulit bagi tim Prancis yang sisa, khususnya yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk gelanggang itu, Perlombaan terbaiknya. Seorang pelatih U.S berkomentar, ”ini adalah olahraga yang berat, semakin berat. Bukan hanya senam, olahraga apapun, sesuatu terjadi”.
Tapi beberapa olahragawan tidak menunggu rasa sakit datang dengan meraih emas, Michael Phelps mempraktekkan tangkupan, sebuah terapi Cina kuno yang membantu mengalirkan darah melalui mengisapan. Orang-orang telah bertanya-tanya tentang lingkaran-lingkaran ungu yang mendalam di bagian-bagiab tubuh Phelps yang ditimbulkan oleh alat-alat khusus pengisapan yang menarik keluar kulit dari otot selama beberapa menit. Sementara banyak olahragawan dengan kukuh percaya itu membantu menjaga mereka bebas dari cedera dan mempercepat penyembuhan, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa dalam keadaan yang paling baik itu menawarkan hasil terapi positif.
Tidak ada khayalan apapun tentang perlombaan hidup yang menyakitkan dikatakan oleh rasul Paulus kepada gereja di Korintus. Menggunakan sebuah persamaan dengan pertandingan yang diadakan di Yunani, pemimpin gereja itu menekankan penyangkalan diri dan penderitaan yang diwajibkan untuk meraih kemenangan dalam kehidupan kristen. ” Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! (1 Korintus 9:24).
Dia menjelaskan, ” Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. (Ayat 25). Kata ”berlomba” berasal dari kata Yunani agonizomai dari mana kita mendapatkan kata penderitaan mendalam (agony) seperti banyak para olahragawan berlomba di tahun permainan olimpiade ini, Paulus menjelaskan bagaimana tiap-tiap kita harus berjuang untuk penguasaan, berjuang untuk bergerak maju sampai kesudahannya. Kita tidak harus berlari dengan ”tanpa tujuan”, tapi menuju upah mencapai surga(ayat 26). Kita harus mendisiplinkan tubuh dan pikiran kita dan membawa mereka ke dalam penundukkan sehingga kita tidak ”ditolak” (ayat 27).
Kehidupan seorang Kristen bukanlah seperti duduk di bangku-bangku menyaksikan para olahragawan berlomba. itu sebaliknya menempatkan usaha yang sungguh-sungguh untuk mengalahkan dosa, untuk tinggal dalam Kristus, dan untuk dibersihkan dari segala kejahatan. ”larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! (ayat 24). Para olahragawan olimpiade seperti yang dikatakan Samir Ait bersedia untuk mengambil resiko rasa sakit dan cidera ketika mereka merebut emas itu.Usaha apa yang bersedia Anda lakukan untuk menerima mahkota surgawi yang tidak akan pudar?