“BERTOLONG-TOLONGANLAH MENANGGUNG BEBAN MU!”

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: “Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? Yak 2:15, 16

Setiap kelalaian melaksanakan tugas kepada fakir miskin dan orang yang menderita adalah kelalaian pelaksanaan tugas kepada Kristus oleh para orang kudus-Nya. Bilamana kasus semua orang ditinjau kembali di hadirat Tuhan, pertanyaan, Apa yang mereka nyatakan? tidak pernah ditanyakan, tetapi, Apa yang mereka kerjakan? Apakah mereka telah menjadi pelaku firman. Apakah mereka hidup untuk diri mereka sendiri? atau apakah mereka telah melakukan pekerjaan-pekerjaan kedermawanan, perbuatan-perbuatan kebaikan, pekerjaan kasih yang mendahulukan orang lain dari diri mereka sendiri, dan menyangkali diri mereka agar mereka bisa menjadi berkat kepada orang lain? Jikalau catatan menunjukkan bahwa ini telah menjadi hidup mereka, bahwa tabiat mereka telah ditandai dengan kelembutan, penyangkalan diri dan kedermawanan, mereka akan menerima berkat yang tentu dan berkat dari Kristus, “Sabaslah,” . . .

Kekuatan dan berkat-berkat rohani kita akan sebanding dengan pekerjaan kasih dan perbuatan-perbuatan baik yang kita Iakukan. Perintah rasul adalah, “Bertolong-tolonganIah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus” (Gal. 6:2). Pemeliharaan perintah-perintah Tuhan menuntut dari kita perbuatan-perbuatan baik, penyangkalan diri, pengorbanan dan penyerahan untuk kebaikan orang lain, bukan agar perbuatan baik kita itu akan menyelamatkan kita, tetapi bahwa pastilah kita tidak bisa selamat tanpa perbuatan-perbuatan baik. Setelah kita melakukan apa yang bisa kita Iakukan, kemudian kita akan berkata, Kami telah melakukan tidak lebih dari kewajiban kami, dan yang terbaik dari hamba-hamba yang tidak dapat berbuat banyak, yang tidak berharga dibanding kemurahan yang terkecil sekalipun dari Tuhan. Kristus haruslah menjadi kebenaran kita. . .

Di sekeliling kita terdapat jiwa-jiwa yang lapar dan yang merindukan kasih yang dinyatakan dalam kata-kata dan perbuatan. Simpati yang bersahabat dan perasaan yang sungguh-sungguh memperhatikan orang lain akan membawa kepada jiwa kita berkat-berkat yang belum pernah kita alami, dan akan membawa kita berhubungan lebih dekat kepada Penebus kita, yang kedatangan-Nya ke dunia adalah dengan maksud melakukan perbuatan baik, dan yang hidup-Nya kita tiru. Apakah yang kita Iakukan bagi Kristus?

Inilah Hidup yang Kekal Hal. 333


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *