Dari Dia Untuk Yang Tak Berarti

Blog AFI
Mari bagikan artikel ini

the-great-religious-decline-large-1213206761

Orang-orang dewasa yang mengenali pilihan agama mereka sebagai ”bukan apa-apa” adalah bagian dari gaya/kecenderungan yang cepat di Amerika Serikat. Dari jumlah  orang dewasa yang kurang dalam agama tersebut, 78 persen menunjukkan mereka diangkat dalam satu agama khusus sebelum meninggalkan kelompok iman itu ketika mereka memasuki masa dewasa. Apa yang dapat orang-orang kristen lakukan terhadap kenyataan sulit ini?

Untuk hal ini, Alkitab dengan pasti meramalkan satu kemerosotan kerohanian sejati di hari-hari terakhir- “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.(2 Timotius 3:1-5)

Tapi jangan menjadi terlalu cepat untuk mempersalahkan satu peningkatan dalam kehidupan yang berpusat pada diri, godaan terhadap materialisme, dan satu kecintaan akan hiburan pada orang-orang di luar gereja. Ini adalah satu wabah yang makin bertambah menulari bagian dalam gereja juga. Ejekan terbesar adalah bahwa kuasa-kuasa pada hari terakhir yang bersatu melawan hukum Tuhan akan meniru kerohanian-bukan Ateisme atau ketidakpercayaan, sebagaimana kita secara tradisional telah datang untuk memahami istilah itu.

Tentu saja, ketidakpercayaan yang diharapkan, seperti seorang peneliti telah menemukan bahwa sekitar separuh dari orang-orang yang pernah beragama pindah dari agama hanya karena mereka tidak percaya lagi. Beberapa alasan yang orang-orang itu berikan untuk hal ini termasuk, ”Mempelajari tentang evolusi ketika Saya pergi ke perguruan tinggi”, ”terlalu banyak orang-orang kristen yang melakukan hal-hal yang tidak kristiani,” dan kurangnya bukti ilmiah atau khusus tentang Pencipta.

Namun, tidak semua yang ”tidak ada arti” telah meninggalkan kepercayaan pada Tuhan. Banyak berkata mereka hanya tidak suka agama yang diatur. Yang lain semata-mata adalah orang-orang percaya yang tidak giat yang berhenti pergi ke gereja. Mereka sering berkata mereka tidak ada waktu untuk gereja dan belum memulai untuk kembali. Diantara mereka yang ragu-ragu, banyak yang masih sedang mencari. Mereka mengatakan hal-hal seperti, ”Saya merasa bahwa ada sesuatu di luar sana, tapi saya tidak dapat memastikan satu agama,” dan ”Sekarang ini, Saya seperti condong ke arah kerohanian, tapi saya tidak terlalu yakin”.

Mungkin Anda mengetahui satu agama ”tidak ada artinya”. Mungkin mereka telah dijadikan sangat payah oleh pertanyaan-pertanyaan tidak terjawab tentang iman, dengan bimbingan yang salah di dalam gereja, atau semata-mata oleh peristiwa-peristiwa hidup yang melukai. Jangan menyerah pada mereka atau pada kemampuan Tuhan untuk menjangkau mereka. Daripada berpusat pada hidup yang gagal dari apa yang dinamakan pemimpin-pemimpin agama atau pengajaran-pengajaran yang kosong dari kemanusiaan, palingkan mata mereka kepada Yesus. Dia dan firman-Nya adalah satu-satunya jalan keluar untuk masalah-masalah dunia ini-klik di sini untuk mengenal-Nya.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *