Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya. II Timotius 3:12
Sebagaimana Kristus dibenci tanpa sebab, begitulah nanti umatNya akan dibenci oleh sebab mereka menurut hukum-hukum Allah. Jikalau Ia yang kudus, suci dan tak bercela, yang mengerjakan yang baik dan hanya kebaikan saja di dunia kita, diperlakukan sebagai seorang penjahat dan dihukum sampai mati, maka murid-muridNya seharusnya mengharapkan perlakuan yang sama, betapapun tidak bersalahnya kehidupan mereka dan tak bercacatnya tabiat mereka.
Undang-undang buatan manusia, undang-undang yang dihasilkan oleh agen-agen setan di bawah dalih kebaikan dan pembatasan kejahatan, akan ditinggikan, sementara hukum-hukum Allah yang kudus dihina dan diinjak-injak di bawah kaki. Dan semua yang membuktikan kesetiaan mereka dengan penurutan kepada hukum Yehova harus bersedia untuk dianiaya, untuk dibawa ke hadapan pengadilan yang tidak memiliki standar hukum Allah yang tinggi dan suci.
Mereka yang hidup pada zaman akhir sejarah bumi ini akan mengetahui apa artinya dianiaya demi kebenaran. Dalam pengadilan ketidakadilan akan terjadi. Para hakim akan tidak mau mendengarkan alasan rnereka yang setia pada hukum-hukum Allah, karena mereka mengetahui perdebatan mengenai hukum yang keempat itu tidak akan dapat dijawab. Mereka akan berkata, “Kita mempunyai undangundang, dan oleh undang-undang kita ia harus mati.” Hukum Allah tidak berarti apa-apa bagi mereka. Bagi mereka “Hukum kita” yang unggul. Mereka yang menghormati hukum manusia ini akan dikasihani, tetapi mereka yang tidak mau tunduk kepada sabat berhala tidak akan ada belas kasihan bagi mereka.
Pada musim panas tidak akan ada perbedaan antara pohon yang selalu hijau dengan pohon-pohon lain; tetapi ketika badai musim dingin tiba, pohon yang selalu hijau tetap tidak berubah, sedangkan pohon-pohon lain gugur semua daunnya. Begitulah para penganut yang berhati palsu sekarang mungkin tidak dapat dibedakan dari orang Kristen yang sejati, tetapi waktunya sudah dekat bilamana perbedaan itu akan nyata. Biarlah perlawanan bangkit, biarlah kefanatikan dan kekerasan bergoncang kembali, biarlah aniaya menyala-nyala, dan yang setengah hati serta kemunafikan mengayun dan menggoncang iman; tetapi orang Kristen sejati akan tetap berdiri teguh seperti batu karang, imannya lebih kuat, pengharapannya lebih cerah, daripada pada masa kemakmuran.
Maranata Hal.195
