Tidak ada yang begitu ditakuti oleh pelaut saat kapal laut masih mengandalkan angin sebagai penggerak untuk berlayar selain daripada doldrums yaitu cuaca yang tenang, tanpa angin sama sekali. Keadaan tanpa angin biasanya terjadi pada lautan dekat khatulistiwa, lama dan berkepanjangan atau angin ringan dan membingungkan. Kapal layar ketika terjebak keadaan seperti ini, kadang-kadang diam tak berdaya selama berhari-hari dan berminggu-minggu, menunggu angin bertiup. Saat seperti itu biasanya cuacanya panas, lembab, dan sangat mengesalkan, terkadang membuat para pelaut yang mudah tersinggung tersebut melakukan kekerasan atau menjadi gila.
Doldrums di Samudera Pasifik sangat terkenal seperti yang digambarkan dalam buku “Rime of the Ancient Mariner” oleh Samuel Taylor Coleridge:
Pada langit yang panas dan keperakan,
Matahari berwarna merah darah, pada siang hari,
Tepat di atas tiang itu berdiri,
Tidak lebih besar dari Bulan.
Hari demi hari, hari demi hari,
Kami terjebak, tidak bernapas atau bergerak;
Diam seperti kapal lukisan
Di atas lautan yang juga terlukis..
Daerah bertekanan rendah di sekitar ekuator, di mana angin sering bertiup tenang, disebut Zona Konvergensi Intertropis. Dengan tidak adanya angin, laut tidak bergelombang, jadi pada hari yang cerah, langit terpantul pada air. Hal yang sama terjadi pada malam hari sehingga para pelaut merasa seolah-olah melayang di angkasa. Kata doldrum itu sebenarnya berasal dari kata dold (yang berarti “bodoh”) dan rum (kata benda akhiran yang ditemukan dalam kata-kata seperti “tantrum”), yang tampaknya menggambarkan bagaimana orang yang terperangkap di dalamnya bisa menjadi gila.
Orang Israel, ketika mereka menolak menaklukan Kanaan pada kesempatan pertama, mereka mengembara di padang gurun selama 40 tahun. Rasanya seperti berada dalam doldrums. Daud menguraikan pengalaman mereka:
“Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara,
jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan;
mereka lapar dan haus,
jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka.
Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka,
dan dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka”
(Mazmur 107: 4-6).
Suatu hari nanti angin yang selama ini ditahan untuk bertiup di Bumi akan dilepaskan lalu peristiwa terakhir dalam sejarah Dunia akan segera terwujud. Maukah Anda berada di atas kapal Tuhan yang bergerak cepat menuju Tanah Perjanjian?
Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.
Wahyu 7:1
-Doug Batchelor-