KASIH IBU

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Greater Manchester, Inggris Barat Laut, tahun 2012. Dawn Graves, 25, sedang menyeberang jalan sambil mendorong putranya dalam kereta, Aidan, yang berusia dua puluh bulan. Saat itu sebuah truk sampah raksasa mendekat, pengemudi tidak melihatnya.

Tepat sebelum tabrakan, Graves mendorong kereta keluar dari jalur truk tetapi dirinya sendiri tertabrak. Menderita cedera yang “tak bisa disembuhkan”, ibu dua anak ini “tidak memikirkan bahaya bagi dirinya sendiri saat dia mendorong putranya ke tempat aman.” 

Oregon, Amerika Serikat, tahun 2016. Stephanie Cohen, 37, sedang hiking bersama keluarga dan teman-temannya di sepanjang trail Columbia Gorge. Kaki Oliver, putra Cohen yang berusia tiga tahun, terantuk pada batu ditepi jalan dan dia terjatuh ke jurang. Cohen segera mengejarnya.  Meskipun terluka parah, bocah lelaki itu secara ajaib selamat dari kejatuhan setinggi lima puluh kaki, tetapi ibunya meninggal karena luka-lukanya. “Dia hanya melakukan apa yang secara naluri dia pikirkan, sebab itu dia mengejarnya,” kata ibunya.

Provinsi Hubei, Cina, tahun 2015. Xiang Liujuan, 31, sedang mendekati puncak tangga eskalator bersama putranya yang masih balita di sebuah pusat perbelanjaan ketika penyangga besi runtuh di bawah mereka. Liujuan segera mendorong putranya ke tempat aman sebelum ia jatuh ke poros eskalator. Setelah upaya penyelamatan selama empat jam, petugas pemadam kebakaran menarik tubuhnya keluar dari poros. 

Tuhan telah menanamkan naluri kepada ibu untuk melindungi anak-anak mereka, bahkan dengan risiko kehilangan hidup mereka sendiri. Sang Pencipta telah menanamkan sebelumnya sifat pengorbanan ini, tidak hanya kepada ibu manusia tetapi juga kepada ‘ibu’ hewan. Di pegunungan California Utara, ada banyak beruang hitam yang umumnya tidak berbahaya. Pada beberapa kesempatan ketika mereka menyerang manusia, biasanya karena seseorang berada di antara ibu dan anaknya. Suatu ketika, seekor induk beruang merusakkan sebuah mobil ketika dia melihat anaknya terperangkap di dalam. (Ternyata seseorang mencoba membawa anak beruang itu pulang). Alkitab berkata, “Aku mau mendatangi mereka seperti beruang yang kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka…” (Hosea 13:8).

Kami melihat karakter Tuhan di hati para ibu. Ketika Dia melihat bahwa dosa telah membahayakan kehidupan kekal kita, Dia segera meninggalkan surga untuk menebus anak-anak-Nya. Dia tidak akan berhenti untuk mendorong kita ke tempat yang aman sementara Dia sendiri kehilangan nyawa-Nya.

Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

Yesaya 49:15

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *