Gaung Wahyu

Blog AFI
Mari bagikan artikel ini

Planet bumi sepertinya akan runtuh. Tragedi diberitakan hampir setiap hari, dan ribuan orang meninggal dunia di sekeleling kita. Alkitab memprediksikan kejadian-kejadian ini, menyingkapkan mengapa semuanya terjadi, dan menjelaskan bagaimana segala sesuatunya bisa segera membuka jalan kepada kedamaian dan sukacita kekal. Dalam dunia disekitar kita, kita mendengar gaung Wahyu . . .

Ketika sebuah truk pengangkut bahan bakar minyak mengalami pecah ban di Pakistan, penduduk lokal berkerumun disekitarnya untuk mengumpulkan minyak yang bocor. Kemudian salah seorang yang lewat menyalakan rokok, dan menyebabkan ledakan yang dihasilkan kurang lebih 15.000 liter bahan bakar minyak—yang membunuh sedikitnya 150 orang. Ketika tragedi menyerang, kita bertanya-tanya, “dimanakah Tuhan?” “mengapa Dia mengijinkan begitu banyak penderitaan terjadi?”. Mungkin kita melihat kepada orang yang salah. Wahyu 12:12 mengingatkan, “. . . celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.” Pelajari selengkapnya tentang musuh itu disini.

Seorang bayi yang menangis menyelamatkan orangtuanya dari tanah longsor tragis di pedesaan Tiongkok, yang membunuh sekitar seratus orang. Kitab Wahyu mengatakan tentang seorang anak yang telah lahir dalam keadaan konflik yang mematikan, tetapi akan membawa harapan dan keselamatan bagi banyak orang. “Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.” (Wahyu 12:4). “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Matius 1:21).

Pemadam kebakaran Gary Rehm memberikan pengorbanan cukup besar diatas kapal angkatan laut USS Fitzgerald. Setelah menyelamatkan sekitar 20 orang rekan pelautnya, dia terperangkap ketika pintu kedap air harus ditutup untuk mencegah kapal tenggelam. Dalam konflik terakhir dunia, Wahyu memperkenalkan sekelompok orang yang akan bersedia memberikan nyawa mereka untuk memuliakan Pencipta. Dalam perang melawan naga, “mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.” (Wahyu 12:11). Siapakah orang-orang ini?

Di sebrang negara Yaman, ribuan orang menderita kolera yang mematikan. Apa yang orang-orang ini butuhkan? Penyembuhannya cukup sederhana—membersihkan air minum dan kebersihan lingkungan. Tetapi perang telah menghancurkan infrastruktur yang dapat mencegah bencana ini. Panggilan terakhir dalam Alkitab menawarkan air yang memberikan kehidupan kerohanian. “Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!” (Wahyu 22:17). Ingin tahu bagaimana pemberian ini dapat menyelamatkan Anda? Klik disini.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *