Chris mengingat dengan jelas piagam Sepuluh Hukum yang tergantung dirumah orang tua nya ketika ia masih kecil. Dan untuk sementara waktu, teman-teman nya datang ke Gereja Pentakosta – namun akhirnya, kecanduan alkohol memakan korban pada keluarga. “Banyak hal buruk terjadi,” kata Chris. Pada akhirnya ia menyalahkan Tuhan untuk semua ini.
Ketertarikan nya dalam menggambar akhirnya menuntun Chris pada sebuah karir sebagai seniman tato. Ia membeli toko nya sendiri dan menghasilkan keuntungan yang lumayan; dia juga menghasilkan uang dari bisnis sampingan nya menjual obat-obatan terlarang. “Saya tidak pernah memakai obat-obatan, tapi saya tidak mengerti bagaimana saya menolong mereka menghancurkan kehidupan mereka sendiri.”
Meskipun begitu, ketika Chris bertemu Rebecca, banyak hal berubah. “Dia memberikan saya ultimatum,” terang nya. “Entah obat-obatan itu yang pergi, atau saya yang pergi.” Chris pun meninggalkan obat-obatan terlarang itu. Pada awal pernikahan mereka, keduanya datang ke gereja Pentakosta. Tapi Chris merasa tidak diterima di gereja tersebut. Banyak orang di jemaat bahkan menghindarinya. “Dengan semua tato ini, banyak yang bahkan tidak ingin menyalam saya,” kata Chris. Walaupun ia mencoba untuk berpartisipasi, Chris dikucilkan dari banyak kegiatan dan akhirnya kehilangan minat. Sementara istrinya melanjutkan untuk tetap hadir, Chris kembali ke hidup lama nya – film-film buruk, sumpah serapah, berkelahi, tato, suka marah dan dendam.
“Dengan semua tato saya, kebanyakan tidak akan menyalam saya.”
Chris tidak ingin lagi berurusan dengan gereja. “Saya telah kehilang minat saya pada Tuhan. Semua berjalan luar biasa untuk ku, jadi saya piker saya tidak perlu Tuhan. Saya memiliki wanita impian saya, bisnis saya, dan banyak uang.”
Menemukan Kebenaran Online
Lima tahun berikutnya, Rebecca memohon Chris untuk kembali ke gereja. Tapi ketika beberapa anggota gereja menyarankan jika dia tidak bisa berbicara bahasa roh, dia tidak akan selamat, dia tergoda juga untuk menyerah pada gerja. Itulah masa saat dia mulai memperlajari Alkitab nya selama beberapa jam sehari, mencari jaminan keselamatannya.
Selama masa pencarian ini, Rebecca menemukan kebenaran-kebenaran yang mengejutkan. Pertama, dia menemukan bahwa tidak ada bukti alkitab untuk “pengangkatan rahasia.” Ketika dia mengumumkan penemuan nya kepada Chris, ia marah. Ia mengatakan, “Saya mengatakan pada Rebecca bahwa dia gila dan saya akan menelepon kakek saya, yang adalah pendeta, untuk menunjukkan bahwa dia salah. Namun ketika saya menelepon nya, saya terkejut, kakek saya tidak memiliki jawaban untuk ayat Alkitab yang telah diberikan.”
Hari berikutnya Rebecca mengatakan, “Chris, aku pikir Sabat adalah hari Sabtu.”
Chris berbagi, “Seiring kami melihat bersama semua ayat-ayat alkitab, kami tidak dapat percaya. Kami mengira kami menemukan beberapa rahasia yang tidak ada orang lain di dunia ini yang mengetahuinya.” Pertanyaan mereka akan kebenaran segera menuntun Chris untuk mencari lebih jauh ke internet.
Khotbah Pendeta Doug di YouTube secara khusus menarik perhatiannya, dan mereka menyaksikan itu berulang-ulang selama beberapa bulan. Pekabaran-pekabaran dari Amazing Facts sangat berkuasa pada malam itu, hingga Chris memutuskan bahwa ia akan kembali ke gereja – namun itu haruslah gereja tempat Pendeta Doug. Chris dan istri nya bahkan tidak pernah mendengar adanya para pemelihara hari Sabat, tapi ketika Chris menelepon ke sebuah gereja local, dia diterima dengan hangat. Mereka bergabung dengan jemaat itu. Bahkan, Chris telah menjadi seorang pekerja Alkitab dan terlibat untuk berbicara secara rutin membagikan pekabaran Tuhan pada akhir zaman di West Virginia dan Kentucky. Belakangan ini ia belajar agama dengan sebuah mimpi menjadi seorang pendeta.
Terima kasih untuk kesetian saudara memberi, yang membuat Chris mampu menemukan kebenaran Alkitab online lewat Amazing Facts – dan sebuah hidup baru dalam Kristus!