hormat rumah

HORMAT DI DALAM RUMAH

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Hormat dalam Kehidupanku
Maka sebab itu firman Tuhan, Allah Israel, demikian: Sebenarnya dahulu Aku sudah berfirman, bahwa orang isi rumahmu dan orang isi rumah bapamu akan berjalan di hadapan hadirat-Ku sampai selama-lamanya, tetapi sekarang firman Tuhan: Jauhlah ia itu dari pada-Ku, karena barangsiapa mempermuliakan Daku, maka Akupun mempermuliakan dia kelak, tetapi barangsiapa yang mencelakan Daku, ia itu akan dibinasakan. I Samuel 2:30

Jadikanlah kehidupan rumah tangga sedapat-dapatnya seperti surga.

Dalam rumah tanggalah landasan diletakkan untuk kelangsungan hidup gereja. Pengaruh-pengaruh yang memerintah dalam kehidupan rumah tangga dibawa ke dalam kehidupan gereja; oleh sebab itu kewajiban-kewajiban gereja harus terlebih dulu dimulai di rumah tangga.

Mereka yang memerintah keluarganya dalam jalan yang benar akan membawa pengaruh yang tertib dan hormat ke dalam gereja.

Ayah dan ibu yang menjadikan Allah terutama dalam rumah tangganya, yang mengajarkan kepada anak-anaknya bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat, memuliakan Allah di hadapan malaikat dan manusia. . . . Kristus bukanlah orang asing dalam rumah mereka; namaNya adalah nama dari isi rumah tangganya, dihormati dan dipermuliakan. Malaikat bersukacita dalam rumah tangga dimana Allah memerintah dan anak—anak diajar untuk menghormati agama, Alkitab dan Khaliknya. Keluarga yang demikian dapat menuntut janji, “siapa yang menghormati Aku akan Kuhormati.

Kesempatan kudus untuk berhubungan dengan Allah membuat pemandangan mengenai perkara-perkara yang mulia yang disediakan bagi orang yang mengasihi dan menghormati hukum-hukum Allah itu semakin jelas dan terang. Kita perlu membawa rasa hormat ke dalam kehidupan kita setiap hari. . . . Kita membawa terlalu banyak hal yang sepele dan biasa ke dalam kewajiban hidup setlap hari dan akibatnya kita gagal untuk melihat Dia yang dapat kita lihat. Dengan begitu kita kehilangan banyak berkat limpah dalam pengalaman peribadatan.

Rasa hormat yang sejati ditunjukkan oleh penurutan. Allah tidak memberi perintah apapun yang tidak perlu dan tidak ada jalan lain untuk menunjukkan hormat yang begitu memperkenankan Dia seperti penurutan kepada apa yang telah disabdakanNya.

Hidupku Kini, hlm. 286


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *