INDAHNYA KETEKUNAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Pada akhir dekade 1800-an, insinyur Washington Roebling dan ayahnya, berangkat untuk membangun jembatan dari New York ke Long Island. Proyek ini dikritik sebagai sangat “tidak mungkin.” Setelah kecelakaan konstruksi yang melumpuhkan Washington dan membunuh ayahnya, proyek itu dihentikan, tetapi Washington tidak pernah menyerah. Meskipun dia hanya bisa menggerakkan satu jari, dia mencari cara untuk menyampaikan instruksi kepada istrinya; lalu istrinya menerjemahkan ini untuk para insinyur yang kembali mulai bekerja. Setelah 13 tahun, Jembatan Brooklyn selesai dibangun. Ketekunan manusia adalah kualitas yang mulia.

Pertimbangkanlah Henry Ford, yang bangkrut lima kali sebelum mendirikan Ford Motor Company. Thomas Edison dikatakan “terlalu bodoh untuk belajar apa pun,” dan dia dipecat dari dua pekerjaan pertamanya. Buku pertama Dr. Seuss ditolak oleh 27 penerbit yang berbeda. Beethoven, sering putus asa menjalani karir sebagai musisi dan komposer.

Sebelum menjadi perdana menteri pada usia 62, Winston Churchill dikalahkan dalam setiap pemilihan. Abraham Lincoln diturunkan pangkatnya selama dinas militernya, tidak terlalu sukses dalam bisnis, dan kehilangan banyak peluang untuk meraih jabatan publik. Tetapi orang-orang ini semua tetap bertahan dan akhirnya mencapai kesuksesan.

Betapapun besarnya ketekunan manusia, kegigihan Tuhan lebih besar dan lebih menginspirasi. Karena ketekunan kasih-Nya kepada kita, Dia akan menyelesaikan pekerjaan baik yang telah Dia mulaikan di dalam kita. Dia tidak akan menyerah terhadap kita. Selama kita mencari bantuan-Nya dengan hati yang jujur, Dia tidak akan pernah menolak kita.

Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu.Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita.Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil. Filipi 1:3-7.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *