Tikus tanah berhidung bintang adalah makhluk kecil yang aneh dan menakjubkan yang menghuni dataran rendah di Amerika Utara bagian timur. Seperti tikus lainnya, ia mencari makan dengan menggali jaringan terowongan sempit di mana ia memakan serangga, cacing, dan moluska. Hidup dalam kegelapan yang hampir sempurna, tikus tanah berhidung bintang memiliki mata yang hampir buta.
Untuk mengimbanginya, Sang Pencipta telah memberinya hidung berbentuk bintang yang sangat sensitif. Permukaan hidungnya dikelilingi oleh 22 “tendrils” seperti jari kecil. Kumis merah muda ini ditutupi dengan 25.000 reseptor ultra-sensitif (enam kali lebih sensitif daripada tangan manusia). Ini membuat hidung ‘jelek’ tikus tanah kecil ini menjadi organ paling sensitif di dunia hewan.
Dengan melacak bolak-balik secara cepat, tikus tanah ini pada dasarnya dapat melihat dengan hidungnya, memetakan terowongan dan menemukan makanan. Organ ini memungkinkan tikus tanah berhidung bintang untuk memutuskan apakah sesuatu dapat dimakan atau tidak dengan kecepatan yang mencengangkan, yakni hanya dalam delapan milidetik, dan kemudian membawa benda itu ke dalam mulut untuk ditelan hanya dalam 120 milidetik. Tikus tanah ini dapat menemukan dan mengkonsumsi delapan item mangsa secara terpisah dalam waktu kurang dari dua detik!
Faktanya, otak kecil tikus tanah memproses informasi dengan kecepatan yang mendekati batas atas di mana setiap sistem saraf mampu berfungsi. Inilah sebabnya mengapa tikus tanah berhidung bintang baru-baru ini dimasukkan dalam Guinness Book of Records sebagai pemburu tercepat di dunia! Pelengkapnya yang luar biasa bahkan memungkinkan tikus tanah untuk mencium bau di bawah air, sesuatu yang sebelumnya dianggap mustahil bagi mamalia. Hewan-hewan itu difilmkan dengan kamera berkecepatan tinggi saat mereka mengikuti jejak aroma bawah air yang mengarah ke makanan. Saat mencari makan di bawah air, mereka ditemukan menghembuskan dan menghirup gelembung mikro yang mengandung molekul bau.
Hanya Tuhan yang kuat dan penuh kasih yang dapat memberikan makhluk ciptaan-Nya dengan indra yang luar biasa seperti itu. Itulah mengapa tidak masuk akal bagi orang untuk menyembah berhala. Berhala yang tidak berakal tidak melakukan apa pun untuk membantu penyembah mereka, tetapi Tuhan mengasihi, mengampuni, dan menyelamatkan para pengikut-Nya.
Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium, mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya. Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya. Mazmur 115:4-8.
-Doug Batchelor-