Jembatan Akashi-Kaikyo di Jepang memiliki central span (rentang tengah) terpanjang dari semua jembatan gantung di dunia. Jembatan itu selesai pada tahun 1998 dan menghubungkan kota Kobe (di daratan Honshu) ke Iwaya (di Pulau Awaji) dengan melintasi Selat Akashi. Sebelum dibangun, digunakan feri untuk mengangkut orang melintasi selat, yang terkadang didera cuaca buruk. Pada tahun 1955, dua feri tenggelam, menewaskan 168 orang. Kemarahan publik mendesak pemerintah untuk membangun jembatan gantung. Konstruksi dimulai pada tahun 1988, dan jembatan dibuka pada tahun 1998.
Jembatan Mutiara, demikian julukannya, memiliki tiga bentangan. Bentang tengahnya memiliki panjang 6.532 kaki, dengan dua lainnya berukuran masing-masing 3.150 kaki, sehingga total panjang jembatan adalah 12.831 kaki. Untuk melindungi jembatan dari kerusakan, sistem gelagar khusus dibangun untuk menahan angin dengan kecepatan 178 mph dan gempa berkekuatan 8,5 skala Richter. Pada jembatan juga ada tiang penahan arus laut yang keras. Dua menara pendukung menjulang setinggi 928 kaki. Karena perubahan suhu, jembatan didesain bisa “melentur” hingga 7 kaki!
Kabel yang menahan jembatan tertanam dalam 390.000 ton beton. Setiap kabel berdiameter 44 inci dan masing-masing berisi sekitar 36.830 helai kawat. Ada 1.737 lampu merah, hijau, dan biru yang dipasang pada kabel untuk menerangi jembatan; dan cahaya lampu ini dapat diubah dengan teknologi komputer ke berbagai pola sesuai hari libur nasional atau regional. Sekitar 23.000 mobil melintasi Pearl Bridge setiap hari.
Yesus pernah menggambarkan sempitnya jalan ke surga. Seperti Jembatan Mutiara, jalan itu membawa seseorang melewati perairan yang berbahaya menuju kerajaan Allah. Tapi tidak banyak yang mengambil jalan ini. “Masuklah melalui pintu yang sesak; karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya. Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya” (Matius 7:13, 14). Jalan mana yang Anda ambil?
Biarlah aku menyeberang dan melihat negeri yang baik yang di seberang sungai Yordan, tanah pegunungan yang baik itu, dan gunung Libanon. Ulangan 3:25.
-Doug Batchelor-