JIKA SEBAGIAN MAKANAN HARAM, MENGAPA ALLAH MENGATAKAN SEMUA CIPTAAN-NYA BAIK?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Terkadang dalam upaya untuk membuktikan suatu hal, kita tergoda untuk mengambil satu ayat Alkitab sebagai “bukti” untuk mendukung pernyataan kita. Itu tidak selalu buruk jika ayat itu benar-benar membuktikan suatu hal. Namun demikian, seorang pelajar Alkitab yang baik tidak hanya akan melihat setiap ayat dalam Kitab Suci pada subjek tertentu, tetapi dia juga akan mempelajari konteks dari ayat itu. Dengan melakukan ini, kita melihat dengan tepat objek mana yang Tuhan bicarakan.

 1 Timotius 4:3 menyatakan bahwa beberapa orang mengatakan kepada orang Kristen bahwa mereka tidak boleh menikah dan “melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran”. Pertanyaan yang perlu kita tanyakan adalah, “Makanan apa yang Tuhan ciptakan untuk kita terima?” Kita tahu dari Kejadian 1:29 bahwa makanan pertama Tuhan bagi manusia adalah menu vegetarian. Tidak ada daging hewan pada menu yang ideal.

 Kemudian kami menemukan bahwa, setelah banjir di seluruh dunia memusnahkan semua pohon dan tumbuhan, Tuhan mengizinkan manusia untuk makan daging. Konteks dari Kejadian 9: 3, 4, menetapkan bahwa darah tidak boleh dimakan. Karena Nuh diberi instruksi yang cermat tentang hewan yang haram dan haram (Kejadian 7: 2; 8:20), kita dapat berasumsi bahwa dia tidak makan daging yang haram. Rincian yang jauh lebih besar tentang daging haram dan haram diuraikan dalam Imamat 11. Tidak pernah di dalam Alkitab larangan ini dicabut.

 Rasul Paulus sedang memperingatkan temannya Timotius tentang orang-orang yang menyimpang dari iman dan waspada akan “roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan” (1 Timotius 4: 1).  Sebaliknya, pengikut Tuhan yang sejati menjalani hidup mereka dengan ajaran-ajaran yang “dikuduskan oleh firman Allah dan dalam doa” (ayat 5). Ketika umat Tuhan dengan penuh doa mempelajari Firman, mereka akan “mengetahui kebenaran” tentang “makanan yang diciptakan Tuhan untuk diterima” (ayat 3). Dari pada mengikuti “kebohongan” dari orang-orang dengan “hati nurani yang dibakar dengan besi panas” (ayat 2), mereka hidup dengan doktrin yang jelas yang ditemukan dalam Alkitab.

Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur.

1 Timotius 4:4

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *