JOHN DAN MARY SANG PENAWAR – BAGIAN 3

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Setelah John dan Mary belajar tentang hari Sabat dalam pertemuan penginjilan Amazing Facts yang dipimpin oleh Darrin Bartell dan kemudian menghadiri kebaktian Sabat pertama mereka.

Pertanyaan Tentang Sabat

Mary merasa tidak nyaman untuk kembali ke gereja mereka yang beribadah pada hari Minggu. “Saya belum siap untuk meninggalkan gereja kami yang lama,” aku John. “Saya ada rapat dewan yang dijadwalkan minggu depan dan saya yang akan menjadi ketuanya. Pendeta akan hadir bersama dua anggota dewan lainnya.”

Sementara itu, John menelepon seorang pemimpin distrik di denominasinya dan bertanya tentang perubahan hari Sabat. “Dia mengatakan kepada saya dengan beberapa kata bahwa hari Sabat telah dipindahkan ke hari Minggu oleh para murid,” kenangnya, “dan dia tidak memiliki masalah dengan hal itu.”

Kemudian John memutuskan untuk menelepon pendeta setempat untuk mengatur sebuah pertemuan agar ia dapat mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya. Pendeta tersebut bersikeras untuk mengetahui topik tersebut dan ketika John mengatakan bahwa ia memiliki beberapa pertanyaan tentang hari Sabat, pendeta tersebut setuju untuk berbicara dengannya.

Melewati Masa-Masa Sulit

Setelah pendetanya mengulangi banyak ayat-ayat hari pertama dalam Perjanjian Baru yang biasanya digunakan untuk mencoba dan mendukung perubahan dari Sabat ke Minggu, John berusaha sebaik mungkin untuk membagikan pemahamannya yang baru tentang Sabat. Komentarnya tidak diterima dengan baik dan ia disebut sebagai seorang legalis.

Akhirnya, Yohanes berdiri dan berkata, “Saya tidak suka menyebut orang lain salah, tetapi saya percaya Anda salah.” Mereka berjabat tangan dengan sopan dan Yohanes pun meninggalkan gereja. Minggu berikutnya, John dan Mary menghadiri ibadah Minggu untuk terakhir kalinya.

Beberapa bulan kemudian, mereka dibaptis ke dalam gereja akhir zaman Allah. Jalan menuju kebenaran menuntun Yohanes dan Maria melewati masa-masa sulit, tetapi Tuhan menyertai mereka di setiap langkahnya. Mereka bertekad untuk menepati perjanjian mereka dengan Allah.

Renungkan: Apakah Anda percaya bahwa Allah akan menyertai Anda melalui pencobaan apa pun yang Anda alami? Daud dapat mengatakan bahwa bahkan ketika “Aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku” (Mazmur 23:4).

Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Yesaya 43:2.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *