MENUNTUN ANAK

KABARKAN KABAR SUKACITA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku” (Lukas 1:46-47).

Kegembiraan adalah respons positif atas peristiwa kehidupan. Kegembiraan pun menjadi penanda datangnya kebahagiaan karena menemukan sesuatu yang berharga, menerima rahmat yang tidak terbayangkan. Misalnya: ketika bertemu sahabat yang lama tak berjumpa, lulus ujian, mendapat pekerjaan baru, permohonan kita dikabulkan, Tuhan datang memberikan peneguhan, dan sebagainya. Kegembiraan bisa diwujudkan dalam berbagai cara. Salah satunya adalah pujian kepada Tuhan yang telah menunjukkan perbuatan-perbuatan-Nya yang begitu ajaib.

Injil hari ini mengisahkan pujian dan kegembiraan ketika terjadi perjumpaan dua perempuan yang menjadi tokoh penting dalam sejarah keselamatan manusia yakni Maria dan Elisabet. Perjumpaan antara keduanya menghasilkan sukacita bagi dunia. Keduanya memberitakan sukacita yang datang dari Allah lewat pujian sukacita. Maria berkata, “Jiwaku memuliakan Tuhan. Hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.” Pujian manusia yang agung bagi Tuhan dengan memuliakan nama-Nya.

Dari perjumpaan Maria dan Elisabet yang dipenuhi sukacita itu kita dapat belajar bahwa kita seyogyanya selalu merasa bersyukur dan bergembira oleh karena kasih Allah yang kita terima setiap hari. Pujian kepada Allah yang disertai rasa syukur sama artinya sebuah kabar sukacita yang kita wartakan. Mari wartakan kasih, rahmat, anugerah keselamatan, dan kebaikan Tuhan yang telah kita terima kepada setiap orang. Sukacita bahwa Yesus telah lahir dan memberi damai sejahtera di setiap hati umat-Nya.

KETIKA KITA MENGHARGAI KASIH DAN KEBAIKAN-NYA, KITA TIDAK AKAN MAMPU MENAHAN HATI UNTUK TIDAK MEWARTAKAN SUKACITA INI KEPADA SESAMA.

Pdt. Sonny Situmorang – Let Your Light Shine, hlm. 342

Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *