KASIH KARUNIA ITU ADALAH SEBUAH KERAJAAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

“Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Yesaya 58:11).

Beberapa orang menginginkan agar Allah menghidangkan beragam makanan yang dapat dipilih di atas meja prasmanan bagi para pengikut-Nya. Kita memilih apa yang kita sukai, dan diteruskan oleh orang lainnya. Namun Yesus memberitakan bahwa sebuah kerajaan telah datang, bukan beragam makanan prasmanan di atas meja.

Beberapa orang menginginkan agar Allah mengikuti aturan main kebanyakan orang. Sebuah pola demokratis memang cocok untuk mereka. Tetapi Yesus berbicara tentang sebuah kerajaan, bukan suatu demokrasi.

Beberapa orang menginginkan agar Allah memerintah oleh karena dipilih secara mufakat umum. Kita semua akan berkumpul bersama dengan-Nya, mempercakapkan hal-hal yang berlangsung, dan memutuskan apa yang mau dilakukan. Tetapi Yesus berkata, “Jangan berupaya untuk mengubah Allah. Ubahlah kehidupanmu. Kerajaan-Nya ada di sini.”

Sesuai dengan Injil Yesus membicarakan tentang “kerajaan” tidak kurang lebih dari 50 kali. Sekitar setengah dari referensi-Nya menggunakan “kerajaan surga”; sisanya menggunakan “kerajaan Allah.” Tampaknya tidak mungkin membedakan keduanya—pernyataan-pernyataan itu dapat dipertukarkan. Nyatanya adalah, betapa seringnya pembicaraan tentang “kerajaan” keluar dari bibir Yesus.

Kebanyakan orang pada zaman sekarang, termasuk orang Kristen, tidak mempedulikan pemikiran tentang kerajaan itu. Sesudah masa demokrasi beberapa abad lamanya, mereka mendapati bahwa itu dibuat-buat dan tidak menarik minat. Bahkan di negara-negara Barat di mana raja dan ratu masih memerintah, mereka itu tidak memiliki kekuasaan yang efektif. Mereka itu sebenarnya adalah bentuk monarki tanpa kerajaan, mereka itu semata-mata bukan pemimpin sungguhan.

Beberapa dari kutipan Yesus yang mengejutkan dimulai dengan, “kerajaan surga itu seumpama…” dengan kata-kata pembuka semacam ini Dia kemudian menceritakan kisah-kisah yang memukau, kisah-kisah yang membalikkan tatanan masyarakat, kisah-kisah yang berakhir dengan menakjubkan. Para pekerja yang bekerja hanya untuk satu jam lamanya tetapi menerima upah untuk sehari. Sebuah pesta besar yang diadakan untuk seorang putra yang sesat. Peminta-minta yang masuk ke dalam surga mendahului seorang muda yang kaya raya.

Ini bukanlah suatu demokrasi, ataupun makanan prasmanan, atau pemerintahan oleh mufakat umum. Ini adalah sesuatu yang ada di luar dunia ini.

Ini adalah kerajaan Allah, di mana Dia, hanya Dia saja, yang dapat memerintah.

Gantinya kekuatan, politik-politik, rencana-rencana licik dan mesin-mesin perang, kasih karunia itu justru yang memerintah di kerajaan ini.

Kasih karunia itu adalah sebuah kerajaan.

Ps. William G. Johnsson – Hati yang Berlimpah Kasih Karunia, hlm.  61

Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *