Kebaktian Keluarga dalam Hidupku
Marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Mazmur 95:6
Tuhan mempunyai perhatian khusus terhadap keluarga anak-anakNya di dunia ini. Malaikat-malaikat mempersembahkan bau-bauan yang harum untuk doa orang-orang saleh. Kemudian dalam setiap keluarga biarlah doa dinaikkan menuju sorga, baik waktu pagi dan pada petang hari yang sejuk, demi kepentingan kita menghadapkan dihadapan Allah jasa-jasa Juruselamat. Pada pagi dan petang semesta alam memperhatikan setiap doa seisi rumah tangga.
Dalam kerendahan hati datanglah dengan hati yang penuh kelemah-lembutan dan dengan kesadaran adanya pencobaan dan bahaya yang terbentang di hadapanmu, serta dengan anak-anakmu; oleh iman kumpulkanlah mereka di atas mezbah, meminta penjagaan Tuhan bagi mereka. Malaikat-malaikat akan menjaga anak-anak yang dengan demikian diserahkan kepada Allah.
Kebaktian keluarga janganlah dikuasai oleh keadaan. Janganlah berdoa sewaktu-waktu saja, dan bilamana engkau mempunyai pekerjaan berat, engkau melalaikannya. Bila berbuat demikian engkau menuntun anak-anakmu melihat doa seolah-olah tidak mendatangkan hasil yang khusus. Doa itu sangat banyak artinya bagi anak-anak Allah, dan persembahan syukur haruslah naik kepada Allah pada waktu pagi dan petang. Kata pengarang Mazmur, “Marilah kita bersorak-sorai untuk Tuhan, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita.” Mazmur 95:1.
Berbakti kepada Tuhan haruslah menjadi suatu kesenangan. . . . la rindu agar mereka yang datang berbakti kepadaNya membawa bersama mereka hati yang indah mengenai kasih dan penjagaanNya, agar mereka dapat bersukacita dalam segala tugas sehari-hari, supaya mereka memiliki kasih karunia untuk memberi dengan jujur dan setia di dalam segala sesuatu. Di dalam rumah tangga adalah mungkin memlliki sebuah gereja kecil yang akan menghormati dan memuliakan Penebus.“ Apabila kita memiliki rumah tangga yang beribadat, kita akan memiliki perbaktian agama yang sangat menyenangkan.
Hidupku Kini, Hal. 31