Kefanatikan Dan Pembicaraan Lidah

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

yesus-kekuatan -- Kefanatikan Dan Pembicaraan LidahKarunia nabi takluk kepada nabi-nabi. Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera. I Korintus 14:32,33

Roh kefanatikan telah menguasai segolongan tertentu dari para pemelihara hari Sabat. … Mereka telah meneguk tetapi sedikit saja malaikat yang ketiga. Tidak ada yang dapat dilakukan terhadap golongan ini sampai pandangan kefanatikan mereka telah dibetulkan. …

Beberapa dari orang-orang ini telah menjalankan apa yang mereka sebut karunia dan mengatakan bahwa Tuhan telah menempatkan mereka di dalam gereja. Mereka mengadakan ocehan yang tidak ada artinya yang mereka sebut bahasa asing, yang tidak diketahui bukan saja oleh manusia tetapi oleh Tuhan dan seisi sorga. Karunia yang demikian adalah buatan laki-laki dan perempuan, dan ditambah­tambah oleh si penipu besar. Kefanatikan, semangat yang palsu, berbicara dengan bahasa asing yang palsu, kegaduhan yang dilakukan telah dianggap karunia yang ditempatkan Allah dalam gereja. Beberapa orang telah tertipu di sini. Buah-buah dari segala perkara ini ternyata tidak baik. …

Banyak orang yang memiliki semangat gelisah yang tidak mau tunduk pada disiplin, tatacara dan peraturan. Mereka mengira bahwa kebebasan mereka akan dibatasi bila mereka mengesampingkan pertimbangan mereka sendiri dan menyerah kepada pertimbangan mereka yang berpengalaman. Pekerjaan Allah tidak akan maju kecuali ada sikap mau tunduk kepada peraturan dan membuang kesemberonoan, roh kefanatikan yang tidak tertib dari kumpulan­kumpulan mereka. Kesan-kesan dan perasaan bukanlah suatu bukti yang pasti bahwa seorang itu dipimpin oleh Tuhan. Perkara-perkara ini bukanlah penuntun yang selamat. Segala perkara itu sendiri harus diperbandingkan dengan bukti-bukti iman kita, dan suatu penyelidikan besar harus diadakan bagaimana mereka dapat meninggikan pengakuan mereka dan memberikan buah kepada kemuliaan Allah. … Roh yang suka membuang-buang waktu, bersenda gurau, dan semberono harus ditegur. Itu bukanlah bukti rahmat Allah kepada hati orang yang akan berbicara dan berdoa dengan kemampuan dalam perkumpulan, lalu kemudian kembali berbicara dan berbuat dengan cara yang kasar dan ceroboh setelah keluar dari perkumpulan. …

Kebenaran Allah tidak pernah menurunkan martabat, tetapi akan mengangkat si penerima, menghaluskan seleranya, menyucikan pertimbangannya, dan menyempurnakannya untuk bergabung dengan rombongan malaikat-malaikat yang kudus dan murni di dalam kerajaan Allah.

Maranata Hal.154


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *