KEMURNIAN PADA ZAMAN YANG BOBROK

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Hidup oleh Prinsip, Bukan oleh Kecenderungan Hati

Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan Siapakah yang boleh berdiri ditempatNya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan. Mazmur 24:3,4

Untuk mempertahankan kemurnian kita haruslah berjaga-jaga dan berdoa.

Kita hidup dalam suasana sihir yang dilakukan oleh setan. Musuh itu akan menjalin suatu kerisauan hati di sekeliling tiap jiwa yang tidak dikelilingi oleh kasih karunia Kristus. Pencobaan-pencobaan akan datang; akan tetapi jika kita berjaga-jaga terhadap musuh itu, dan mempertahankan keseimbangan pengendalian diri serta kemurnian, maka roh-roh yang menyesatkan itu tidak berpengaruh atas kita, Mereka yang tidak memberikan kesempatan terhadap pencobaan akan mendapat kekuatan untuk bertahan bilamana pencobaan itu datang.

Jikalau mereka (orang-orang muda) tidak sengaja menjerumuskan diri ke dalam bahaya, dan tidak berada pada jalan pencobaan, jikalau mereka menghindarkan pengaruh-pengaruh iblis dan masyarakat yang jahat, dan kemudian dengan tak terelakkan dipaksa harus berada dalam Iingkungan yang berbahaya, mereka akan mendapat kekuatan tabiat untuk berdiri di pihak yang benar dan mempertahankan prinsip, serta muncul dalam kekuatan yang dari Allah dengan akhlak yang tidak bercacat-cela. Jikalau orang-orang muda yang telah terdidik baik berharap pada Allah, maka kuasa akhlak mereka akan tegak melawan ujian yang kuat sekalipun.

Orang pilihan Allah haruslah berdiri tanpa cacat cela di tengah-tengah kemerosotan yang merajalela di sekitar mereka pada akhir zaman ini…. Roh Allah haruslah sepenuhnya menguasai dan mempengaruhi setiap tindakan.

Mereka yang hidup aktif dan teguh dalam prinsip akan bersedia berdiri tidak bernoda di tengah-tengah kecemaran akhlak pada zaman yang bobrok ini.

“Ya, Tuhan, siapakah akan berdiri bilamana Engkau datang?” Hanya mereka yang bersih tangannya dan murni hatinya akan tetap berada pada hari kedatanganNya. . . . Sementara engkau berharap agar pada akhirnya diangkat bergabung dengan malaikat-malaikat yang tidak berdosa dan hidup di dalam suatu suasana dimana tidak terdapat sedikitpun noda dosa, berusahalah menjadi suci; karena tidak ada apa-apa yang tahan terhadap ujian yang teliti pada hari Tuhan itu dan diterima masuk ke dalam sorga yang murni dan kudus.

Hidupku Kini, hal. 74


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *