MEMILIH JALAN KEBENARAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Hidup oleh Prinsip, Bukan oleh Kecenderungan Hati

Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukumMu dihadapanku. Aku telah berpaut pada peringatan-peringatanMu, ya Tuhan, janganlah membuat aku malu. Mazmur 19:30,31

Ada dua prinsip yang penting, yang satu kesetiaan, yang lain lagi ketidaksetiaan. Semua kita memerlukan keberanian Kristen yang lebih besar, agar kita dapat mengangkat derajat di atas mana tertera hukum-hukum Allah dan iman akan Yesus. . . . Garis batas di antara orang yang menurut dan yang tidak menurut harus terang dan jelas. Kita harus memiliki ketetapan untuk teguh melakukan kehendak Tuhan pada setiap saat dan setiap tempat. . . .

Kekuatan Kristen diperoleh dengan jalan bekerja dengan setia pada Tuhan. Anak-anak muda pria dan wanita haruslah menyadari bahwa kehormatan yang tertinggilah baginya mencapai suatu suasana satu dengan Kristus. Dengan kesetiaan yang teguh mereka harus memperjuangkan kemerdekaan akhlak, dan kemerdekaan ini harus mereka pertahankan melawan setiap pengaruh yang berusaha memalingkan mereka dari prinsip kebenaran. Pikiran yang cerdas, ya, mungkin saja membuat pernyataan yang tidak berdasarkan kebenaran. Hendaklah salep mata sorgawi digunakan pada mata pengertianmu, agar engkau dapat membedakan kebenaran dan kesalahan. Selidikilah Firman itu, dan bilamana engkau mendapat perkataan “Demikianlah firman Tuhan,” tetapkanlah pendirianmu. . . .

Di dalam buku pilgrim’s Progress terdapat seorang yang berwatak menarik, bernama Pliable. Orang-orang muda tidak menyukai watak itu. Mereka yang digambarkan oleh watak itu sangat baik hati, akan tetapi mereka adalah bagaikan bulu yang bergoyang ditiup angin. Mereka tidak memiliki kuasa kemauan. Setiap orang muda memerlukan suatu keputusan yang teguh. Kemauan yang terpecah- pecah merupakan suatu jerat yang akan menghancurkan banyak orang muda. Selanjutnya tetapkanlah hatimu, jika tidak engkau akan tinggal bersama-sama dengan rumahmu, atau tabiatmu yang dibangun di atas landasan yang berpasir.

Filsafat hidup Tuhan adalah peraturan hidup Kristen. Seluruh tubuh itu haruslah diisi dengan prinsip sorga yang memberi hidup. Kesibukan-kesibukan yang tidak membawa hasil apa-apa yang hanya menghabiskan waktu banyak orang menjadi semakin nyata kesia-siaannya di hadapan kehidupan yang beribadat dan saleh.

Hidupku Kini, hal. 75


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *