KEPITING HERMIT

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Kepiting hermit adalah makhluk aneh yang ditemukan di dekat pantai Eropa dan Amerika. Sebagian besar hidup di air, tetapi beberapa spesies, seperti kepiting kelapa, hidup di darat dan panjangnya dapat mencapai hingga 18 inci. Kepiting pertapa kadang-kadang disebut kepiting perampok karena mereka lahir tanpa rumah pelindung dan harus bertahan hidup dengan meminjam cangkang kosong moluska mati sebagai pengaman.

Pemulung lucu ini memasukkan perut lembut mereka ke dalam cangkang yang ditinggalkan, yang mereka ambil dan seret bersama mereka untuk pertahanan. Organ ekstra perut mereka yang kuat secara khusus dimodifikasi untuk mencengkeram cangkang dengan kuat ke tubuh mereka.

Saat mereka tumbuh, mereka sering dipaksa untuk mencari cangkang baru yang lebih besar karena ukuran mereka telah melampaui cangkang yang lama. Kadang-kadang mereka berpindah setiap kali mereka menemukan cangkang yang lebih kuat. Tetapi cangkang ini tidak memberikan perlindungan dari semua pemangsa. Hewan yang paling mereka takuti adalah gurita, yang menggunakan paruh seperti burung beo untuk mencabut mereka dari cangkangnya.

Tetapi Tuhan telah memberikan beberapa spesies kepiting ini pertahanan yang luar biasa bahkan dalam melawan musuh yang cerdas. Kepiting pertapa pintar ini akan menempelkan anemon laut ke cangkangnya. Anemon laut dipersenjatai dengan berbagai tentakel beracun yang mereka gunakan untuk menaklukkan mangsa. Kepiting pertapa akan dengan lembut mencabut anemon laut dari permukaan batu dan memindahkannya ke cangkangnya. Kepiting pertapa dan anemon laut sama-sama mendapat manfaat dari pengaturan ini.

Kepiting pertapa mendapat manfaat dari racun anemon laut yang kuat sebagai pencegah predator. Bahkan seekor gurita akan berpikir dua kali sebelum menyerang mereka yang dilindungi oleh anemon beracun. Di sisi lain, anemon laut dapat memakan fragmen makanan yang dihasilkan ketika kepiting makan. Hubungan timbal balik ini, di mana kedua organisme diuntungkan, dikenal sebagai simbiosis.

Tahukah Anda bahwa Alkitab mengajarkan kita tentang hubungan simbiosis lain antara Roh dan Firman? Ketika kita membaca Alkitab dengan pertolongan Roh Kudus, kita akan dituntun kepada kebenaran yang mengubahkan hidup. Yesus pernah menjelaskan kepada perempuan Samaria di sumur Yakub, “Allah itu Roh, dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4:24). Keduanya bekerja secara harmonis di hati orang percaya sejati. Bersama-sama mereka membawa kita ke dalam hubungan yang menyelamatkan dengan Kristus yang tidak dapat dihancurkan oleh musuh.

Lepaskanlah aku dari pada musuh-musuhku, ya Tuhan, pada-Mulah aku berteduh! Mazmur 143:9.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *