renungan berkat

KEROHANIANKU DIKUATKAN DAN KESEHATANKU BERTAMBAH BAIK

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Upah Karena Melayani
Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Yesaya 58:8

Bukankah hal ini yang kita semua rindukan? Aduh, ada kesehatan dan damai sejahtera dalam melakukan kehendak Bapa kita yang di sorga. “Kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan la akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan Luk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.”

Jika engkau memberi pakaian kepada orang yang telanjang dan membawa orang miskin . . . ke dalam rumahmu, dan membagikan rotimu kepada orang lapar, “pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera.” Melakukan yang baik adalah penyembuhan penyakit yang mujarab”

Kesenangan berbuat baik kepada orang-orang lain menanamkan kegairahan kepada perasaan yang memancar melalui saraf, melancarkan peredaran darah, dan menyebabkan kesehatan pikiran dan tubuh.

Agama sejati dan tidak bercacat-cela bukanlah sebuah perasaan, melainkan agama yang melakukan kemurahan dan kasih. Agama ini perlu untuk kesehatan dan kebahagiaan. Agama itu memasuki janabah jiwa yang cemar, dan dengan cemeti mengusir dosa-dosa yang mengganggu. Mengambil takhta, hal itu menyucikan segala sesuatu melalui kehadirannya, menerangi hati. . . . Agama itu membuka jendela jendela menuju ke sorga, membiarkan masuk sinar matahari kasih Allah. Bersama-sama dengan itu datanglah ketenangan dan ketenteraman. Kekuatan badani, pikiran dan akhlak bertambah-tambah, sebab suasana sorga sebagai suatu perantara yang giat dan aktif memenuhi jiwa.

Hidupku Kini, hal. 248


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *