Lebih dari $ 13 miliar barang dicuri dari pengecer setiap tahun. Itu berjumlah lebih dari $35 juta setiap hari.
Mengutil adalah masalah serius di Amerika Serikat. Satu dari 11 orang mencuri barang dari toko. Itu sekitar 27 juta pencuri. Mereka mengambil dari semua jenis toko dan tidak memiliki pilihan khusus. Pria dan wanita memiliki kecendrungan yang sama terhadap jenis pencurian ini. Sekitar 25 persen pengutil adalah anak-anak. Sekitar tiga persen “profesional” dalam pekerjaan mereka, mencuri untuk tujuan menjual kembali produk. Tetapi sebagian besar pengutil adalah non-profesional.
Mengapa orang mengutil? Para profesional seringkali adalah pecandu narkoba yang mencuri untuk membiayai kebiasaan buruk mereka. Lainnya adalah bagian dari operasi yang lebih besar, yakni menjalankan bisnis ilegal. Tetapi kebanyakan orang yang mencuri tidak memiliki niat kriminal besar lainnya atau keinginan untuk mendapatkan keuntungan finansial. Mereka didorong oleh tekanan sosial dan pribadi dalam hidup mereka.
Banyak yang kecanduan kebiasaan jahat ini dan benar-benar menyukai kenikmatan hobinya. Disebut kleptomania, karena mereka sudah menjadi seperti candu akan obat. Ayat kita pagi ini mengatakan, “Ada orang yang membuat dirinya kaya” tetapi tidak memiliki apa-apa. Dengan kata lain, ada orang yang menimbun kekayaan atau berpura-pura kaya. Mereka sangat ingin terlihat baik sehingga mereka akan mengambil tindakan ekstrim untuk tampil kaya. Tapi itu semua kosong.
Ini seperti orang bodoh dalam perumpamaan Yesus (Lukas 12:16-21) yang berpikir dengan membangun lumbung yang lebih besar dan menimbun harta miliknya, dia akan menemukan kedamaian. Pada kenyataannya hidupnya akan segera berakhir dan dia akan memasuki keabadian kubur tanpa apa-apa.
Di sisi lain, ketika para rasul bertanya kepada Yesus, “Lihat, kami telah meninggalkan semuanya dan mengikuti Engkau. Oleh karena itu, apa yang akan kita miliki?” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal (Markus 10:28, 29–30).
Ketika kita datang kepada Kristus dan mengakui keberdosaan kita dan kebutuhan kita yang besar, Tuhan memberi kita karunia hidup yang kekal. Ini adalah berkah yang tidak dapat diukur dengan rupiah.
Bacaan tambahan: Amsal 13:1–12.
Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak. Amsal 13:7.
-Doug Batchelor-