Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudusNya, hendak menghakimi semua orang. Yudas 14,15.
Pada akhir masa seribu tahun, Kristus kembali lagi ke bumi. Ia disertai oleh pasukan orang yang ditebus dan rombongan malaikat-malaikat. Ketika Ia turun dalam kemuliaan yang menggetarkan Ia memanggil orang-orang jahat yang mati bangkit untuk menerima nasib mereka. Mereka tampil sebagai suatu pasukan yang kuat, tidak terhitung banyaknya seperti pasir di laut. Betapa besar perbedaannya dengan mereka yang dibangkitkan pada kebangkita pertama! Orang-orang jahat ini tetap menunjukkan bekas-bekas penyakit dan kematian.
Tiap-tiap maata dalam kumpulan besar orang banyak itu dialihkan untuk memandang kemuliaan Anak Allah. Dengan satu suara pasukan orang jahat ini berseru: “Berbahagialah Ia yang datang dengan nama Tuhan!” Ucapan ini bukan diilhami oleh kasih akan Yesus. Kekuatan kebenaran mendorong kata-kata yang terlontar dari bibir yang tidak rela. Ketika orang-orang jahat masuk ke dalam kubur mereka, begitulah mereka akan bangkit dengan rasa permusuhan dan roh memberontak yang sama terhadap Kristus. Tidak ada masa pintu kasihan baru bagi mereka di mana mereka dapat memperbaiki cacat cela kehidupan mereka waktu yang lampau. Tidak ada sesuatu yang dapat dicapai oleh masa percobaan baru ini. Pendurhakaan seumur hidup tidak melunakkan hati mereka. Suatu pintu kasihan kedua, sekiranya diberikan kepada mereka, akan dilalui sama seperti yang pertama yaitu mengelakkan tuntutan-tuntutan Allah dan mengerakkan pemberontakan melawan Dia.
Kristus turun ke atas Bukit Zaitun, yaitu di tempat Ia naik sesudah kebangkitanNya dan dimana malaikat mengulangi janji kedatanganNya kembali. Nabi itu berkata: “Tuhan, Allahku akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.” “Pada waktu itu kakiNya akan berjejak dibukit Zaitun itu akan terbelah dua, … sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar.” Maka Tuhan akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu Tuhan adalah satu-satunya dan namaNya satu-satuNya.” Zakharia 14:5, 4, 9. Ketika Yerusalem Baru, dengan kemuliaannya yang menyilaukan, turun dari sorga, kota itu akan berada di atas tempat yang disucikan dan dipersiapkan untuk menerimanya, dan Kristus beserta dengan umatNya dan malaikat-malaikat memasuki Kota Yang Kudus.
Maranata Hal. 336