Udang berada di bagian bawah rantai makanan laut. Tapi makhluk kecil ini memiliki kebiasaan aneh yang bisa memberi kita beberapa pelajaran penting. Saat udang dewasa, mereka tumbuh lebih besar dari kulitnya dan perlu berganti kulit. Tetapi setiap kali udang meranggas, ia melakukan sesuatu yang aneh. Mereka menempatkan satu butir pasir kecil di kepalanya sendiri. Butir pasir ini disebut “batu statoscyst.” Tanpa itu, udang sulit mengetahui mana arah keatas Tarikan gravitasi kecil dari partikel pasir membantu udang untuk mengetahui apakah posisinya benar atau terbalik. Butiran pasir sangat penting bagi udang untuk menjaga keseimbangannya saat diombang-ambingkan oleh gelombang laut.
Seorang ahli biologi kelautan mengetahui hal ini ketika dia mengganti pasir dengan serbuk logam di akuarium. Ketika udang mulai berganti kulit, mereka menempelkan sepotong kecil baja di kepala mereka, bukan butiran pasir biasa. Ahli biologi kemudian menempatkan magnet di bagian atas tangki, maka udangpun terbalik. Tarikan magnet lebih kuat dari tarikan gravitasi.
Ilmuwan kemudian mengambil udang lain dan memasukkannya ke dalam akuarium dengan sebutir pasir di kepalanya. Udang ini adalah satu-satunya yang berenang dengan sisi kanan ke atas! Udang terbalik lainnya mungkin berpikir, “Lihatlah orang fanatik berenang terbalik!”
Firaun Mesir pernah bermimpi. Orang bijaknya tidak bisa menafsirkan mimpi itu. Dia mendengar tentang Yusuf dan memintanya untuk menjelaskan mimpi itu. Jadi Yusuf menjawab Firaun, dengan mengatakan, “Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun.”
Yusuf tahu arah mana yang harus dituju. Ketika Anda menemukan diri Anda bingung mengetahui arah mana untuk berlari, berpalinglah kepada Tuhan melalui doa. Pelajari Alkitab Anda. Ini akan menjadi “batu statoscyst” Anda untuk menuntun Anda ke jalan yang benar.
Kata Firaun kepada Yusuf: ‘Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau. Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu.’ Kejadian 41:39-40.
-Doug Batchelor-