Amazingfacts.id: Saudara laki-lakinya Maria sudah meninggal.
Lazarus Dibangkitkan
Maria dan keluarganya adalah sahabat karib Yesus selama Ia hidup di dunia ini. Tetapi saudara laki-laki Maria, Lazarus, jatuh sakit dan meninggal. Maria sangat sedih. Tetapi empat hari kemudian, Yesus menghidupkan kembali saudaranya. Itu adalah mukjizat yang menggerakkan beberapa peristiwa besar selama hari-hari terakhir Juruselamat.
Seminggu sebelum Paskah, Yesus mengunjungi sahabat-sahabatNya di Betania sekali lagi. Pada suatu malam, di rumah Simon, seorang Farisi yang telah disembuhkan Yesus dari penyakit kusta, telah disiapkan perjamuan makan malam untuk Dia dan murid-muridNya (Markus 14:3; Lukas 7:36).
Tindakan Penuh Kasih Dan Penghormatan
Maria telah membeli sebuah kotak pualam, yang di dalamnya terdapat minyak wangi yang sangat mahal yang ia persembahkan kepada Juruselamat. Ketika orang-orang itu duduk, Maria sambil menangis penuh syukur, memecahkan kotak itu dan menuangkan minyak itu ke atas kepala dan kaki Yesus, lalu menyekanya dengan rambutnya sendiri.
Itu adalah sebuah tindakan yang sangat penuh kasih dan penghormatan, yang diperuntukkan bagi Seorang Raja masa depan. Tetapi ketika aroma yang menyengat memenuhi ruangan, Yudas, salah satu murid Yesus, merasa keberatan, dan berpura-pura tersinggung karena uang yang digunakan untuk membeli hadiah itu tidak diberikan kepada orang miskin (Yohanes 12:5, 6).
Murid-murid yang lain mulai setuju; sedangkan Simon, Yesus hanya melihat penghinaan di dalam hatinya (Lukas 7:39). Maria pasti merasa malu. Ia bermaksud untuk menghormati Tuhannya, tetapi sekarang pemberiannya dipandang sebagai sesuatu yang tidak pantas.
Pengurapan Sebelum Kematian
Tetapi sebelum dia dapat melarikan diri, Yesus menoleh kepadanya. Dia menandai tindakan Maria sebagai tindakan yang dicurahkan dari hati yang penuh dengan rasa syukur: “Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena ia telah banyak mengasihi” (ayat 47).
Apa yang telah Maria lakukan bahkan lebih penting daripada yang ia sadari, karena ia telah mengurapi Juruselamat untuk penguburanNya (Mrk. 14:8). Perbuatan ini mengikat hatinya kepadaNya, memperkuat pengabdian dan imannya di masa-masa yang akan datang.
Yesus ingin kita mengingatnya (ayat 9). Kasih yang mendorong Maria untuk melakukan tindakan ini adalah respons yang tepat terhadap kasih yang Juruselamat kita berikan kepada kita yang berdosa, terhadap tindakanNya yang mati di kayu salib agar kita dapat hidup di dalam Dia.
Renungkanlah: Jika Anda berada di meja makan bersama Yesus, apakah Anda akan menganggap tindakan Maria sebagai sesuatu yang aneh atau bahkan tidak pantas? Apakah respons Anda terhadap Juruselamat ketika Anda memikirkan apa yang telah Ia lakukan bagi Anda?
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia. Matius 26:13.