”MARILAH KE TEMPAT YANG SUNYI”

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan! Mazmur 27:14.

Tidak ada kehidupan yang begitu sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawab seperti kehidupan Yesus, namun betapa sering Ia ditemukan berdoa! Betapa Ia senantiasa bersekutu dengan Tuhan! . . . Sebagai seorang dari antara kita, seorang yang mendapat bagian dalam keperluan dan kelemahan kita, Ia sepenuhnya bergantung kepada Tuhan, dan di tempat berdoa yang tersembunyi Ia mencari kekuatan Ilahi supaya Ia boleh ditopang untuk menghadapi tugas-tugas dan pencobaan. Dalam dunia yang berdosa ini Yesus menanggung pergumulan dan penyiksaan jiwa. Dalam persekutuan dengan Tuhan Ia dapat melegakan kesedihan yang menimpa-Nya. . . .

Dalam Kristus tangisan kemanusiaan sampai kepada Bapa, yang penuh belas kasihan yang tak terhingga. Sebagai manusia Ia memohon kepada takhta Tuhan sampai kemanusiaan-Nya diisi dengan kekuatan surgawi yang menghubungkan kemanusiaan dengan Keilahian. Melalui persekutuan yang terus-menerus Ia menerima hidup dari Tuhan, agar Ia bisa memberikan hidup kepada dunia ini. Pengalaman-Nya harus menjadi pengalaman kita. ”Marilah ke tempat yang sunyi” (Mark. 6:31), Ia mengajak kita. Jikalau kita mengindahkan perkataan-Nya kita akan lebih kuat dan lebih berguna. . . . Jikalau pada hari ini kita pergi kepada Yesus dan memberitahukan kepada-Nya keperluan kita, kita tidak akan kecewa; Ia akan berada di sebelah kanan kita untuk menolong kita. . .

Dalam semua mereka yang sedang dilatih oleh Tuhan akan dinyatakan suatu kehidupan yang tidak selaras dengan dunia ini, kebiasaan-kebiasaannya, atau perbuatan-perbuatannya, dan setiap orang perlu mempunyai pengalaman pribadi dalam memperoleh pengetahuan mengenai kehendak Tuhan. Kita harus mendengarkan Dia berbicara kepada hati kita secara individu. Bilamana suara-suara yang lain didiamkan, dan dalam keheningan kita menantikan Dia, keheningan jiwa akan membuat suara Tuhan lebih jelas dan nyata. Ia mengajak kita, “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Tuhan!” (Maz. 46:11). Dalam hal ini saja ujian yang benar bisa diperoleh. Dan inilah persiapan yang efektif bagi semua yang bekerja bagi Tuhan. Di tengah-tengah sibuknya orang lalu-lalang dan kegiatan kehidupan yang begitu menegangkan, jiwa yang disegarkan seperti itu akan dikelilingi oleh suasana terang dan damai. Kehidupan akan menghirup semerbak keharuman dan akan menyatakan kuasa Ilahi yang akan mencapai hati manusia. ”

Inilah Hidup yang Kekal Hal. 258


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *