Memilih Bersyukur

Blog AFI
Mari bagikan artikel ini

choosing-thankfulness-large

Davey Blackburn memiliki alasan untuk tidak bersyukur. Beberapa minggu yang lalu istrinya yang mengandung dibunuh di rumah mereka. Dapatkah seseorang memilih untuk berterimakasih bahkan di tengah-tengah kengerian semacam ini?

Amanda Blackburn tidak memiliki seorang musuh di dunia ini. Dalam segala hal dia baik, pengasih, dan suka memberi harapan kepada yang berputus asa. Itu sebabnya semua orang terkejut menemukan dia telah dibunuh di rumahnya sendiri. Itu terjadi di lingkungan Indianapolis yang aman mereka sementara suaminya sedang bekerja di gym.

Sepuluh hari kemudian pihak berwenang menangkap tersangka. Suami Amanda merasa lega seraya mengatakan kepada wartawan ia bersyukur untuk pekerjaan para penyelidik. Dia berharap untuk tiga hal dalam beberapa bulan mendatang: bahwa sistem peradilan menuntut tersangka untuk mencegah melakukan serangan seperti itu lagi; bahwa ada “konsekuensi besar” untuk tersangka dan bahwa ia mengalami penyesalan atas tindakannya; dan bahwa “Yesus akan memberi saya dan keluarga kami hati mengampuni.” (1)

Davey tahu bahwa kepahitan memblokir rasa syukur. Dengan melepaskan kemarahan dan kebencian kita ke tangan Tuhan kita bebas untuk berdamai. Teladan doa Yesus mengatakan kepada kita “Dan ampunilah kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami” (Matius 6:12). Ini tidak selalu mudah. Dan itu jelas tidak populer. Kami diingatkan akan hal ini selama kegemparan di Inggris. Sekarang iklan yang dibuat oleh Gereja Inggris yang akan ditampilkan sebelum film blockbuster seri Natal telah ditolak waktu tayangnya. Bahkan perdana menteri ditimbang berada dalam kontroversi yang menyebut keputusan itu “konyol.” (2)

Mengucap syukur kepada Tuhan selama liburan Thanksgiving lebih populer daripada yang orang mungkin pikirkan. Dalam proyek LifeWay Research baru-baru ini lebih dari separuh responden mengatakan bagian yang paling penting dari liburan tahunan adalah “bersyukur kepada Tuhan atas berkat-berkat yang saya miliki.” 39 persen lainnya berkata “waktu dengan keluarga dan teman-teman” puncak prioritas Thanksgiving mereka. Hanya lima persen yang terdaftar menonton sepak bola makan dan belanja sebagai bagian terpenting dari liburan. (3)

Mengucap syukur adalah tema utama dalam Alkitab dan itu tidak selalu terikat dengan keadaan seseorang. Paulus menulis “Bersukacitalah senantiasa, tetaplah berdoa, mengucap syukurlah dalam segala hal; karena itulah yang dikehendaki Tuhan dalam Kristus Yesus bagi kamu “(1 Tesalonika 5: 16-18). Meskipun tragedi menyerang, dapatkah kita menemukan sesuatu untuk bersyukur di saat-saat gelap?


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *