kesombongan ditaklukan, kerendahan hati, hilang harapan

MENANTI PERTOLONGAN TUHAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN” Ratapan 3:26

Kitab Ratapan ditulis Yeremia sebagai ungkapan kepedihan hatinya yang mendalam atas kehancuran Yerusalem: tembok-tembok kota yang runtuh dan pembuangan orang-orang ke Babel. Sambil duduk ia menangis dan meratapi Yerusalem: “Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu rata di antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan. Yehuda telah ditinggalkan penduduknya karena sengsara dan karena perbudakan yang berat; Jalan-jalan ke Sian diliputi dukacita, karena pengunjung-pengunjung perayaan tiada; sunyi senyaplah segala pintu gerbangnya,” (Ratapan 1:1, 3, 4).

Namun meskipun dimulai dengan ratapan, di balik itu ada pengharapan untuk dipulihkan. Ada janji pemulihan bagi setiap orang yang berharap kepada Tuhan! “Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN” (ayat nas). Janji pemulihan disediakan bagi orang-orang yang senantiasa bertekun menanti-nantikan Tuhan. Menantikan Tuhan berarti menaruh harap dan memercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, serta memandang Dia sebagai satu-satunya sumber pertolongan, bukan yang lain. “Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya…orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi Iesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” (Yesaya 40:29, 31). Orang yang menanti-nantikan Tuhan akan beroleh kekuatan baru, kemampuan untuk mengatasi masalah dan kesanggupan untuk terus berjalan maju melewati badai.

Apa alasan kita berharap kepada Tuhan dan menantikan-Nya? Karena “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Ratapan 3:22-23). Tuhan juga telah berjanji bahwa Ia sekali-kali tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita (Ibrani 13:5b), “Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: ‘Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? (Ibrani 13:6), karena “TUHAN adalah bagianku,” (Ratapan 3:24). Setiap orang percaya telah dimeteraikan dengan Roh Kudus sebagai tanda milik Kristus, yang berarti Tuhan adalah jaminan kita.

Pengharapan kita hanyalah Tuhan, bukan apa pun yang lain yang ada di dunia ini!

Pdt. Sonny Situmorang – Let Your Light Shine, hlm. 227

Mari bagikan artikel ini

2 thoughts on “MENANTI PERTOLONGAN TUHAN

  1. Terima kasih atas Renungan yg saya nanti2kan…..Kepada siapa aku minta tolong?Hanya pada Tuhanlah aku bersandar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *