MENGAPA KITA HARUS MENINGGIKAN DIRI?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Dengan tidak mencari kepentingan diri sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri. Filipi 2:3, 4.

Tidak ada yang melemahkan kekuatan gereja selain kesombongan dan hawa nafsu. . . . Kristus telah memberikan kepada kita teladan kasih dan kerendahan hati dan telah memerintahkan pengikut-pengikut-Nya untuk mengasihi satu sama lain, sebagaimana Ia telah mengasihi kita. Dengan rendah hati; kita harus lebih menghargai orang lain daripada diri kita sendiri. Kita harus tegas mengenai kekurangan dan kelemahan kita, cepat melihat kesalahan sendiri, dan kurang terhadap kesalahan orang Iain. Kita harus merasakan perhatian khusus dalam memandang perkara-perkara orang lain—bukan menutupinya, bukan mencari-cari kesalahan, bukan mengatakan dan menyatakannya dalam terang yang salah, tetapi melakukan keadilan yang benar-benar dalam segala sesuatu kepada saudara-saudara kita dan kepada semua orang yang ada urusan dengan kita. Suatu roh yang melakukan satu rencana untuk keuntungan diri sendiri, atau bekerja untuk menunjukkan superioritas atau persaingan kita, adalah perlawanan kepada Tuhan. Roh Kristus akan menuntun para pengikut-Nya untuk memperhatikan bukan saja keberhasilan dan kemajuan mereka, tetapi juga keberhasilan dan kemajuan saudara-saudara mereka. Hal ini sama artinya mengasihi tetangga kita seperti diri sendiri. . . .

Yesus sendirilah yang harus ditinggikan. Apa saja pun kesanggupan dan kemajuan seseorang dari kita, bukan karena kita menghasilkan semua ini dari kekuatan kita sendiri; semua itu adalah yang dipercayakan Tuhan kepada kita, yang akan digunakan dalam pelayanan-Nya demi kemuliaan-Nya. Semuanya adalah modal Tuhan yang dipercayakan kepada kita. Kalau demikian, mengapa kita harus meninggikan diri? Mengapa kita harus menarik perhatian kepada diri kita yang mempunyai banyak kelemahan dan cacat? Apa yang kita miliki dalam bentuk bakat dan hikmat semuanya kita terima dari Sumber hikmat, agar kita boleh memuliakan Tuhan. . . .

Menyombongkan bakat, menyombongkan kepintaran, tidak akan ada dalam hati yang tersembunyi bersama Kristus dalam Tuhan. . . . Marilah kita merendahkan diri kita, dan mengagumi Yesus, tetapi jangan sekali-kali meninggikan diri sedikit pun. . . . Jika motif semua hidup kita adalah untuk melayani dan menghormati Kristus dan memberkati manusia di dunia ini, maka tugas yang sekecil apa pun akan menjadi jalan yang terang benderang—jalan yang dibuat untuk dijalani oleh umat tebusan Tuhan.

 

“That I May Know Him”


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *