MENGHADAPI TERANG

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan  cahayanya. Lukas 11:35, 36.

Pada saat mata dipalingkan dari Yesus, kelihatanlah kegelapan, terasalah kegelapan, karena hanya Yesuslah terang dan hidup dan perdamaian dan jaminan selama-lamanya. “Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu” (Mat. 6:22). . . . Apa artinya mempunyai mata yang terang? Artinya mempunyai sifat memandang kepada Yesus karena oleh memandang kita diubah dari kemuliaan kepada kemuliaan, dari tabiat kepada tabiat.

Jikalau kita terus memandang kepada Kristus, sinar-sinar terang Matahari Kebenaran itu akan bersinar ke atas kita dan menyinari bilik-bilik pikiran dan hati dan memenuhi kaabah jiwa kita dengan terang. Pada waktu Terang dunia ini bersinar ke atas kita, kita memantulkannya kepada orang lain di sekeliling kita ”seperti lilin yang memberikan. . . terang.” Jiwa yang tinggal bersama Tuhan menyerahkan kepada Kristus segala kebimbangannya, segala sesuatu yang mengganggu, segala sesuatu yang membuat kecemasan. Terang Kristus bersinar ke dalam jiwa dalam segala kebaikan dan damai, karena di dalam Dia tinggal seluruh kepenuhan Keallahan. . . .

Mereka yang memandang Kristus tidak akan pernah meminta agar kehendak mereka yang jadi, atau agar kebiasaan-kebiasaan lama mereka jangan diganggu. Pada waktu mereka memandang kepada Yesus, gambar-Nya diukirkan dalam hati dan jiwa, mereka akan memantulkan teladan-Nya kepada dunia dalam segala perbuatan mereka. Dari hari ke hari tangan, kaki dan lidah mengikuti perintah sifat alamiah kerohanian, dan iman membuat jalan mereka menjadi jalan yang bertumbuh semakin terang dan semakin terang sampai menjadi hari yang sempurna. Segala sesuatu yang menghalangi kita memperoleh keserupaan dengan Kristus akan memberikan kepada kita kehilangan kekal. Biarlah jangan seorang pun memohon kelanjutan jalannya sendiri. Biarlah jangan seorang pun berusaha memaafkan kekurangan tabiatnya dengan mengatakan, “Begitulah jalanku.” Bekerjasamalah dengan Kristus Yesus dan Anda akan melihat bahwa jalanmu sendiri itu penuh dengan kekurangan dan kesalahan, dan jikalau tidak diperbaikl akan menyebabkan Anda memasukkan kepada pembangunan tabiat kebiasaan-kebiasaan yang bagaikan balok yang sudah lapuk. . . . Jangan biarkan satu pun cacat tabiat ini terdapat dalam bangunanmu. Membangunlah di atas batu Yesus Kristus.

 

Inilah Hidup Yang Kekal, Hal. 189


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *