MEMBUKAKAN MISTERI PENEBUSAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Lukas 24:45

Tuhan mau agar semua kita mempunyai pengalaman yang lebih dalam dan kaya dalam pengetahuan akan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Ia ingin agar kita bertumbuh dalam pengetahuan tidak menuju dunia ini, tetapi menuju ke surga, ke atas kepada Kristus, Pimpinan kita yang hidup. Berapa tingginya, berapa agungnya pengetahuan ini? Setinggi kemampuan laki-laki dan perempuan dalam Kristus. Kita tidak bisa bertumbuh terlalu banyak, kita tidak bisa mengumpulkan terlalu banyak sinar-sinar terang yang dikirimkan Tuhan kepada kita. . . .

Kita tahu kepalsuan sedang datang bagaikan arus yang deras, dan itulah sebabnya mengapa kita memerlukan setiap terang yang Allah miliki bagi kita, agar kita sanggup berdiri di tengah-tengah mara bahaya hari-hari terakhir. . . .

Oh, betapa Kristus rindu untuk membukakan di hadapan kita misteri penebusan itu! Ia rindu melakukan ini bagi murid-murid-Nya pada waktu Ia berada di dunia ini di antara mereka, tetapi mereka tidak cukup maju dalam pengetahuan kerohanian untuk memahami kata-kata-Nya. Ia berkata kepada mereka, “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya” (Yoh. 16:12). Oh betapa lebih baik mereka menanggung cobaan yang mengerikan yang harus mereka lalui pada pencobaan dan penyaliban-Nya jika seandainya mereka telah lebih maju dan telah sanggup menanggung instruksi Kristus! Tidakkah kita membiarkan Yesus membuka pengertian kita? . . .

Kita sedang berada di perbatasan dunia kekal, dan kita harus mempunyai kesaksian dengan mana seluruh surga akan selaras.

Tuhan sudah mau datang, dan kita harus bersedia! Setiap saat aku memerlukan kasih karunia-Nya Aku memerlukan jubah kebenaran Kristus. Kita harus merendahkan diri kita di hadirat Tuhan seperti belum pernah sebelumnya, datang ke bawah kaki salib, dan Ia akan memasukkan satu kata ke dalam mulut kita untuk dikatakan demi Dia, untuk memuji Dia. Ia akan mengajar kita lagu dari nyanyian malaikat-malaikat, bahkan ucapan syukur kepada Bapa surgawi kita. Kita tidak bisa berbuat apa-apa atas diri kita sendiri, tetapi Tuhan mau menjamah bibir kita dengan bara api dari mezbah. Ia mau menyucikan lidah kita menyucikan seluruh kemanusiaan kita.

 

Inilah Hidup Yang Kekal, Hal. 190 

 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *