MENYATAKAN KRISTUS DALAM TABIAT

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. Titus 2:7,8.

Jangan seorang pun takut kepada orang ekstrem sementara ia menjadi pelajar Firman, yang merendahkan dirinya dalam setiap langkahnya. Kristus harus tinggal di dalam dia oleh iman. la, teladan mereka, adalah seorang yang tenang dan dapat menguasai diri. la berjalan dalam kerendahan hati. la mempunyai martabat. Ia mempunyai kesabaran. Jikalau kita mempunyai sifat-sifat ini secara individu. . . tidak akan ada kaum ekstremis.

Kristus tidak pernah salah dalam pertimbangan-Nya kepada manusia dan kebenaran. la tidak pernah tertipu oleh penampilan. Ia tidak pernah bertanya selain dari yang pantas, cocok dan jelas. Ia tidak pernah memberikan jawaban selain daripada yang sesuai dan tepat kepada masalahnya. la mendiamkan suara imam-imam yang bertengkar, marah dan licik, memancarkan terang ke dalam hati nurani mereka, yang menjengkelkan mereka; tetapi mereka tidak tunduk kepada keyakinan-Nya. Kristus tidak pernah ekstrem, tidak pernah kehilangan pengendalian diri atau keseimbangan pikiran oleh kegembiraan atau kegemparan. Ia tidak pernah melanggar hukum cita rasa yang baik dan kearifan kapan hendak berbicara dan kapan harus diam. Lalu jikalau semua yang mengatakan melihat cahaya terang keemasan Matahari Kebenaran mengikuti teladan Kristus, maka tidak akan ada kaum ekstremis. . . .

Biarlah ketenangan dan penguasaan diri dipupuk dan dipertahankan dengan sungguh-sungguh, karena ini adalah tabiat Kristus. . . . Kita tidak mendengar protes iman, atau pemutarbalikan Pencipta seluruh kebenaran.

lngatlah, di dalam Dia berdiam seluruh kepenuhan Keallahan. Jikalau Kristus tinggal di dalam hati kita oleh iman, kita akan berusaha menjadi seperti Yesus, oleh memandang kepada cara hidup-Nya murni, damai, dan tak bercela. Kita akan menyatakan Kristus dalam tabiat kita. Kita tidak hanya menerima dan menyerap terang itu, tetapi memantulkannya kepada orang lain. Kita akan mempunyai pandangan yang lebih jelas dan terang mengenai apa Yesus itu kepada kita. Simpati, keindahan dan kedermawanan yang ada dalam kehidupan Yesus akan bersinar di dalam hidup kita.

 

Inilah Hidup Yang Kekal, Hal. 177


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *