TANGGUNG JAWAB ORANG KAYA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Setiap kita mempunyai tanggung jawab baik bagi orang kaya maupun orang miskin. Orang yang kaya ini adalah orang yang telah menerima segala sesuatunya dari Tuhan Allah.

untuk semua orang

Matahari diizinkan bersinar ke atas tanahnya; karena sinar itu sama-sama jatuh ke atas orang benar dan tidak benar. Hujan berkat dari surga jatuh ke atas orang jahat dan yang baik.

Tuhan telah membuat tumbuh-tumbuhan berkembang, dan ladang menghasilkan buah, dan membuat hasil panen yang sempurna.

Orang kaya itu bingung apa yang harus dilakukan dengan semua hasil tanahnya. Ia menganggap dirinya lebih disayangi dan memuji diri atas hikmatnya.

Ia memiliki kekayaan besar, dan tidak melakukan hal tercela sebagaimana yang banyak dilakukan orang lain.

Ia telah memperoleh hasil, bukan dengan berjudi, bukan dengan mengambil keuntungan dari kemalangan orang lain; tetapi kekayaannya telah diperoleh melalui pemeliharaan Allah yang memberi hasil melimpah.

sebagai saluran berkat

Tetapi orang ini memperlihatkan sifat mementingkan diri, dan mempertunjukkan tabiat yang sebelumnya tidak diduga ada padanya. Ia tidak memikirkan Allah, Pemberi Agung dari segala berkatnya.

Ia tidak menimbang pertanggungjawabannya kepada Allah.  Kalau saja ia mengasihi dan takut akan Allah, ia tentunya akan memberikan ucapan syukur dan bersujud di hadapan Allah berkata: “Beritahukan aku menggunakan hasil ini.”

Berapa banyak orang lapar yang seharusnya bisa diberi makan, berapa banyak orang telanjang yang diberi pakaian, berapa banyak hati yang disenangkan, berapa banyak doa dijawab untuk roti dan pakaian, dan sungguh satu melodi pujian dapat dia munculkan naik ke surga.

Tuhan sedang menjawab doa-doa orang miskin dan membutuhkan dan sedang memberikan perbekalan melimpah untuk memenuhi kebutuhan mereka, dari berkat yang telah dicurahkannya kepada orang kaya itu.

Ketika jiwa tertutup kepentingan diri

Tetapi orang yang dibuat kaya mendadak itu menutup jiwanya kepada seruan-seruan orang yang membutuhkan; gantinya membagi-bagikan kelimpahan hasilnya untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Ia berkata kepada para hambanya, “Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.”

Ia berkata: “Aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah.”

Allah berkata kepadanya, “Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu.”

Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lukas 12:16, 17.

 

-Suara Hati Nurani, Hlm. 109-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *