Pelambangan Pekabaran Tiga Malaikat

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

pelajaran-sekolah-sabat-ke-11-triwulan-iv-2013-pekabaran-nubuatan-kita-4-638Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu. Maleakhi 4:5

Menyediakan suatu umat untuk berdiri pada hari Allah, suatu pekerjaan pembaharuan besar harus diselesaikan (oleh Pergerakan Advent). Allah melihat bahwa banyak dari antara orang-orang yang mengaku umatNya tidak membangun untuk  kekekalan, dan di dalam rahmatNya Ia hendak mengirim pekabaran amaran untuk membangunkan mereka dari kelengahan mereka dan menuntun mereka supaya mengadakan persiapan demi kedatangan Tuhan.

Amaran ini dikemukakan dalam Wahyu 14. Inilah tiga rangkap pekabaran yang dilambangkan seperti dimaklumkan oleh makhluk­makhluk sorgawi dan yang segera diikuti oleh kedatangan Anak manusia untuk menuai “tuaian di bumi.”

Malaikat-malaikat dilambangkan sebagai terbang di tengah langit, mamaklumkan pekabaran amaran kepada dunia, dan mempunyai sangkut paut yang langsung terhadap orang-orang yang hidup pada zaman akhir sejarah dunia ini. Tidak ada orang yang mendengar suara malaikat-malaikat ini, karena mereka adalah lambang yang mewakilkan umat Allah yang sedang bekerja selaras dengan seluruh isi sorga.

Pekabaran tiga malaikat harus disatupadukan, dengan memberikan terang rangkap tiga kepada dunia. Dalam buku Wahyu, Yohanes berkata, “Aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga, ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.” … Ini menunjukkan pekabaran amaran terakhir dan rangkap tiga kepada dunia.

Wahyu 18 menunjuk saatnya ketika, sebagai akibat menolak amaran rangkap tiga dalam Wahyu 14:6-12, maka gereja akan sepenuhnya mencapai kondisi yang diramalkan oleh malaikat kedua dan umat Allah yang masih berada di Babel akan dipangil supaya berpisah dari masyarakatnya. Pekabaran ini adalah yang terakhir  yang akan diberikan kepada dunia; dan itu akan menyelesaikan pekerjaan tersebut. Bilamana mereka yang “tidak percaya akan kebenaran dan yang suka akan kejahatan” (II Tesalonika 2:12), akan dibiarkan untuk menerima angan-angan yang  kuat dan mempercayai yang dusta, maka terang kebenaran akan bercahaya kepada semua yang hatinya terbuka untuk menerimanya, dan semua anak Tuhan yang masih berada di Babel akan memperhatikan panggilan: “Hai umatKu, pergilah daripadanya” (Wahyu 18:4).

 

Maranata Hal.173


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *