PENGETAHUAN VS KEBIJAKSANAAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Andrew Kamal yang berusia enam belas tahun memegang rekor skor IQ tertinggi yang pernah tercatat. Skornya 295 membuatnya menjadi anak ajaib paling berbakat di dunia. Tetapi IQ yang tinggi tidak otomatis bijaksana.

Alkitab memberitahu kita bahwa Salomo adalah orang yang paling bijaksana yang pernah hidup. Segera setelah naik takhta, raja muda yang berdedikasi itu dengan sungguh-sungguh berdoa memohon bantuan Tuhan untuk mampu memerintah kerajaannya. Pada malam hari Tuhan menyatakan diri-Nya kepada Salomo dan berkata, “Mintalah apa yang hendak Kuberikan padamu” (1 Raja-raja 3:5). Dapatkah Anda membayangkan menerima tawaran seperti itu dari Sang Pencipta alam semesta? Rasanya seperti menerima cek kosong. Pernahkah Anda merenungkan apa yang akan Anda lakukan jika Anda diberi satu miliar dolar?

Raja Salomo dengan rendah hati menjawab kepada Tuhan, “Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada Daud, ayahku, dan telah mengangkat aku menjadi raja menggantikan dia.” Kemudian dia bertanya, “Berilah sekarang kepadaku hikmat dan pengertian, supaya aku dapat keluar dan masuk sebagai pemimpin bangsa ini, sebab siapakah yang dapat menghakimi umat-Mu yang besar ini?” (2 Tawarikh 1:10). Tuhan senang bahwa Salomo tidak meminta keberuntungan, umur panjang, atau bahkan kematian musuh-musuhnya. Dia berkata, “maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau” (1 Raja-raja 3:12).

Sebenarnya, Tuhan berkata bahwa meskipun raja muda tidak meminta kekayaan atau kehormatan, hal ini juga akan diberikan kepadanya, bersama dengan umur panjang… Tapi ada syaratnya. “Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu.” (ay. 14).

Salomo mendahulukan kerajaan dan kebenaran Tuhan, dan Tuhan memberkati dia dengan semua hal lainnya. Inilah yang Yesus katakan juga akan terjadi jika kita memiliki prioritas yang lurus—“Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33).

Hikmat Salomo, yang berasal dari Tuhan, dapat menjadi milik Anda hari ini. Kita juga dapat dengan rendah hati datang ke hadapan Tuhan dengan iman dan mencari pikiran yang cerdas. Sebenarnya, itulah tujuan keseluruhan kitab Amsal, yang ditulis oleh orang bijak ini. Kebijaksanaan seperti itu datang melalui iman dan kerendahan hati. “Takut akan Tuhan” berarti bahwa kita menyadari ketergantungan kita yang besar kepada Tuhan untuk semua hikmat dan pengetahuan. Terima kasih, Bapa surgawi, karena telah menjawab doa Salomo. Tolong dengarkan seruan rendah hati saya untuk panduan dan bimbingan hari ini.

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. Amsal 1:7.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *